Oleh: Hayat Abdul Latief
Manusia sebagai makhluk sosial tentu ingin punya perkumpulan atau komunitas. Kumpulan atau komunitas biasanya terjadi karena pertemanan atau persahabatan.
Teman karena sekampung teman karena sekantor teman karena sekosan teman karena kepentingan, teman karena almamater, teman karena bisnis dan seterusnya.
Sahabat akrab bisa jadi saling bermusuhan di hari kiamat. Allah berfirman,
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)
Komentar Imam At-Thabari tentang ayat tersebut sebagai berikut:
المتخالون يوم القيامة على معاصي الله في الدنيا, بعضهم لبعض عدوّ, يتبرأ بعضهم من بعض, إلا الذين كانوا تخالّوا فيها على تقوى الله.
“Orang-orang yang saling bersahabat di atas maksiat kepada Allah di dunia, di hari kiamat akan saling bermusuhan satu sama lain dan saling berlepas diri, kecuali mereka yang saling bersahabat di atas takwa kepada Allah.” (Tafsir At-Thabari)
Ada 7 Faktor persahabatan atau pertemanan,
1. Berteman karena kenalan. kenalan di jalan, kenal di stasiun atau kenalan dalam kendaraan. Setelah memperkenalkan diri, ada yang lebih penting yaitu memperkenalkan Allah SWT yang Maha Besar, maha kuasa dan maha segala-galanya.
2. Berteman karena satu kerjaan. Sekantor, sepabrik atau segedung. Tanamkan simpati dan empati dan hormati kemanusiaanya. Lalu ajak mereka shalat berjamaah bagi yang muslim atau tunjukan pribadi muslim yang menakjubkan kepada yang non-muslim
3. Berteman karena kepentingan. Segrup, seregu atau satu team. Tunjukan kerja sama yang baik. Bergembiralah bila mereka gembira dan berduka cita atas mushibah yang menimpa mereka.
4. Berteman karena sejarah. Sekampung, sealmamater atau sekontrakan. Sekali kali bersilaturahmlah kepada mereka. Ingatkan pentingnya agama dalam kehidupan nyata agar menjadikan Allah SWT tempat berlindung dan meminta.
5. Berteman karena keimanan. Seiman. Inilah pertemanan yang abadi sampai hari kiamat dengan mengamalkan surat Al Ashr.
وَٱلۡعَصۡرِ ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣
(1) Demi masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran (QS. Al ‘Ashr).
6. Berteman karena hobi. Karena hobi bersepeda, komunitas pecinta alam atau komunitas motor gede. Jangan sampai hobimu membuat lalai dzikirullah, sholat dan kewajiban agama lainya. Justru jadilah orang pertama yang menyadarkan mereka agar tidak lalai.
7. Berteman tetapi musuh dalam selimut atau menggunting dalam lipatan seperti munafikin di Madinah yang memusuhi Rasulullah SAW. Tetap tunjukan kebaikanmu. Urusan mereka serahkan kepada Allah SWT.
Dalam Shahiih Bukhari Rasulullah SAW bersabda:
*الأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَا مِنْهَا اخْتَلَفَ*
*“Ruh-ruh itu seperti tentara yang berhimpun. Apabila mereka saling mengenal (sifatnya, kecenderungannya dan sama-sama sifatnya) maka akan saling bersatu, dan apabila saling berbeda maka akan tercerai-berai.”*
(HR. Al-Bukhari no. 3336)
*Faedah ayat dan hadits:*
*Satu,* Manusia itu berkelompok-kelompok sesuai tabiatnya.
*Dua,* pengelompokan ini akan terjadi secara alamiah. Semua akan menyatu sesuai dengan tabiatnya.
*Tiga,* tatkala ruh itu bertabiat baik, beriman, dan berakhlak maka akan bertemu dengan ruh yang sejenisnya dan cocok serta damai dengannya,dan berlaku sebaliknya.
*Empat,* ruh bagaikan pasukan tentara berkumpul bersama kelompoknya, inilah permisalan dari roh manusia bila saling cocok pasti akan saling mengerti.
*Lima,* hadits ini sebagai tolak ukur dimana posisi kita sekarang, dekat dengan ruh yang bagaimanakah kita ini. Kita berdoa agar dikelompokan bersama hamba-hamba Allah yang shaleh.
……واجعلني برحمتك في عبادك الصالحين
….dan jadikanlah aku (ya Allah!), dengan kasih-sayang-Mu, dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh. Aamiin.
Allah-lah yang mengumpulkan kita pada hari kiamat bersama orang-orang yang kita cintai. Kita dikumpulkan bersama para nabi shiddiqin Syuhada dan sholihin.
رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imron: 9)
“Ya Allah kumpulkan kami bersama orang-orang yang Saleh pada hari kiamat. Ya Allah kumpulkan kami dengan keluarga kami di akhirat sebagaimana engkau kumpulkan kami di dunia. Aamiin!”
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
*(Penulis adalah Khadim Korp Da’i An-Nashihah dan Mahasiswa S2 Zawiyah Jakarta)*