Oleh: Hayat Abdul Latief
Islam membawa ajaran tauhid, yakni mengakui satu Tuhan Yang Berkuasa di langit dan bumi yaitu Allah subhanahu wa taala. Firman-Nya,
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)
Dalam masalah ketuhanan, tidak boleh apapun atau siapapun yang dijadikan sebagai kandidat Tuhan, kecuali harus memiliki beberapa kriteria sehingga absah disebut Tuhan. Apapun atau siapapun yang dijadikan kandidat Tuhan harus lulus dari 4 kriteria; Esa, Tidak butuh kepada apapun atau siapapun, Tidak menjadi bapak atau anak dan Tidak ada yang menyerupainya. Semuanya tidak akan pernah lulus dari kriteria Tuhan ini kecuali Allah subhanahu wa taala.
Di samping itu, Allah SWT sebagai Khalik. Selain Allah tidak memiliki kemampuan mencipta, dalam arti mewujudkan sesuatu dari yang tiada sehingga menjadi ada. Selain Khalik tentu disebut makhluk. Firman-Nya,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَنْ يَّخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِ اجْتَمَعُوْا لَهٗ ۗوَاِنْ يَّسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْـًٔا لَّا يَسْتَنْقِذُوْهُ مِنْهُۗ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ
“Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah.’ (QS. Al-Hajj: 73)
Ada teologi yang keliru; Tuhan itu Maha Tinggi, tidak bisa dijamah. Ketika Tuhan ingin mengetahui keadaan dan kemaslahatan manusia, maka Dia berubah menjadi manusia. Ini adalah akidah yang bathil. Akidah yang benar, Allah SWT Maha Mengetahui keadaan dan kemaslahatan manusia tanpa harus menjadi manusia. Allah subhanahu wa taala cukup menurunkan kitab suci untuk kemaslahatan manusia.
Sebagimana produsen kendaraan tidak perlu menjadi motor, mobil dan seterusnya untuk perawatan kendaraan, cukup mengeluarkan buku petunjuk maintenance. Sebagimana Tukang kayu tidak akan menjadi kursi, juga kursi tidak akan menjadi tukang kayu. Jadi, akidah yang benar; Tuhan adalah Tuhan, tidak bisa menjadi makhluk. Makhluk adalah makhluk, tidak bisa menjadi Tuhan.
Memang benar dalam memperkuat pengakuannya sebagai nabi dan rasul, Allah SWT memberikan mu’jizat kepada mereka; Nabi membuat bahtera di atas bukit, Nabi Ibrahim tidak terbakar api, Nabi Musa membelah lautan, Nabi Daud melunakkan besi, Nabi Sulaiman bisa bahasa binatang, Nabi Isa menyembuhkan orang buta, bisu, lepra dari lahir, Nabi Muhammad membelah bulan. Ingat, keajaiban luar biasa yang terjadi pada para nabi dan rasul berasal dari Allah subhanahu wa taala dan pengikut para nabi tidak menjadikan mereka sebagai Tuhan, kecuali kesalahanfahaman sebagian besar kaum Nasrani terhadap Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka adalah utusan Allah SWT. Kekuatan yang diutus berasal dari Allah Yang mengutus.
Alhasil, akidah dalam Islam sangat terang seterang matahari di siang hari tanpa awan. Tauhid juga bermakna _Everything is God’s_ segala sesuatu adalah milik Allah – diciptakan, dimiliki dan diurus oleh Allah SWT. Firman-Nya,
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ
“Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi….” (QS. Al-Baqarah: 284)
Sedangkan akidah bathil di luar Islam _Everyhing is Gods_ semuanya bisa menjadi Tuhan; Yesus bisa menjadi Tuhan, Krishna bisa menjadi Tuhan, matahari bisa menjadi Tuhan, Malaikat bisa menjadi Tuhan, Ular bisa menjadi Tuhan, bahkan Namrud dan Firaun bisa menjadi Tuhan. Namun ketika ditanyakan: Apa selain Allah SWT tersebut memiliki kemampuan mencipta? Jawabannya dikembalikan kepada QS. Al-Hajj: 73 di atas.
Faedah:
1. tauhid merupakan ajaran para nabi yang membawa agama berkarakter Islam – tunduk dan patuh terhadap kehendak dan perintah Allah subhanahu wa taala.
2. kriteria Tuhan; Esa, Tidak butuh kepada apapun dan siapapun, Tidak menjadi bapak ataupun anak dari siapapun dan Tidak ada yang serupa dengan-Nya.
3. Tuhan tidak bisa menjadi makhluk dan sebaliknya makhluk tidak bisa menjadi Tuhan.
4. keajaiban luar biasa yang terjadi pada para nabi dan rasul berasal dari Allah subhanahu wa taala dan tidak menjadikan para nabi tersebut sebagai Tuhan.
5. Allah subhanahu wa taala Pemilik dan Pencipta alam semesta. Sedangkan selain-Nya makhluk, bukan Tuhan. Wallahu a’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah!
(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)