Oleh: Hayat Abdul Latief

 

Allah SWT yang menciptakan manusia pasti lebih tahu tentang kemaslahatan dan madharat untuknya. Allah SWT menyiapkan Islam sebelum manusia tercipta. Mari kita telaah surat Al-Insan ayat 1-3,

 

هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا (١) إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا (٢) إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا (٣)

 

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”

 

Penjelasan: Allah SWT menceritakan keadaan manusia, bahwa Dia telah menciptakannya dan mengadakannya ke alam Wujud ini, padahal sebelumnya dia bukanlah merupakan sesuatu yang disebut-sebut karena terlalu hina dan sangat lemah. Kemudian Allah SWT menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Allah SWT hendak mengujinya; menjadikan untuknya pendengaran dan penglihatan sebagai sarana baginya untuk melakukan ketaatan atau kedurhakaan. Allah SWT menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan, dalam hal ini ada yang celaka karena kafir dan ada yang bahagia karena dia bersyukur. (Ibnu Katsir)

 

Pada hakikatnya, manusia diciptakan dalam keadaan fitrah Islam dan harus kembali dalam keadaan fitrah. Allah SWT berfirman,

 

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

 

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 30)

 

Rasulullah SAW bersabda,

 

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

 

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu)

 

Mengapa manusia tercipta dalam keadaan Fitrah Islam dan harus berpegang teguh kepadanya sampai ajal tiba? Jawaban yang tepat adalah karena Islam sesuai dengan keadaan dan tempat.

 

Ini diantara karakteristik agama Islam. Ajarannya sesuai dengan waktu apapun, generasi kapanpun dan tempat manapun. Sebagaimana diungkapkan oleh para ulama,

 

الإسلام صالح لكل زمان ومكان

 

“Islam selalu sesuai dengan segala waktu dan tempat.”

 

Inilah indikasi dari kesempurnaan Islam. Agama yang fleksibel, tidak kaku, tidak mengekang, tapi membahagiakan manusia, bisa menyesuaikan zaman dan waktu serta rahmat bagi segenap alam.

 

Fleksibilitas ini ada ruangnya sendiri. Ada bagian dari Islam yang memang tidak bisa berubah dan diubah. Karena ia perkara prinsip, yaitu ruang Ibadah mahdoh, Iman dan akidah. Adapun perkara duniawi, Islam memberikan kelonggaran dengan tetap memberikan panduan, untuk tetap menjaga martabat manusia.

 

Karena inilah, Islam selalu menjadi solusi dalam setiap problematika kehidupan manusia:

 

1. Islam datang membebaskan manusia dari peribadatan kepada selain Allah.

 

2. Islam menjunjung tinggi keadilan dan persamaan manusia (egaliter) di hadapan Allah dan hukum.

 

3. Islam menjadi solusi dalam permasalahan menunaikan hasrat birahi dengan pernikahan antara laki-laki dan wanita, bukan dengan zina atau orientasi seksual LGBT.

 

4. Islam juga menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan. Dalam Islam, orang-orang miskin memiliki hak atas harta orang-orang kaya. Ada harta orang miskin pada harta orang kaya dalam waktu setahunnya. Orang kaya yang tidak mau mengeluarkannya, maka pemerintah boleh menariknya dengan paksa. Karena itu adalah sebuah hak yang wajib ditunaikan.

 

5. Islam memuliakan mereka dan menjaga kaum hawa, dan lain sebagainya.

 

Faedah:

 

Satu, Allah SWT yang menciptakan manusia pasti lebih tahu tentang kemaslahatan dan madharat untuknya.

 

Dua, Allah SWT menyiapkan Islam sebelum manusia tercipta.

 

Tiga, manusia diciptakan dalam keadaan fitrah Islam

 

Empat, Islam sesuai dengan setiap keadaan dan tempat.

 

Lima, Islam selalu menjadi solusi setiap problematika kehidupan manusia. Wallahu a’lam.

 

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!

 

(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *