Oleh: Hayat Abdul Latief
Titik tolak tulisan ini adalah firman Allah berikut,
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (QS. Al-Ahqaf:15)
Usia 40 tahun disebut sebagai batas usia bijaksana. Maksudnya, kalau sudah berusia 40 tahun ke atas namun tidak bijaksana dalam menyikapi kehidupan, maka tidak ada lagi yang bisa diharapkan darinya dalam melakukan kebaikan dan perbaikan.
Dari ayat di atas ada 5 hal yang harus dilakukan oleh orang yang berusia 40 tahun:
1. Selalu bersyukur. Manfaat selalu bersyukur akan menghindarkan dari azab Allah SWT. Bersyukur akan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Bersyukur akan menambahkan nikmat. Bersyukur akan membuat tentram jiwa dan jauh dari penyakit hati.
2. Meningkatkan bakti terhadap orang tua. Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ
“Keridhaan Allah ada pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua.” (HR Tirmidzi)
Hadits selanjutnya, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezkinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambug silaturrahim (kekerabatan).” (HR. Ahmad)
3. Amal Shaleh-Oriented. Mengapa kita harus berorientasi untuk selalu beramal shaleh? Terdapat 5 keuntungan dari amal shaleh diantaranya; amal shaleh tanda kita orang beriman, amal shaleh dapat menggugurkan dosa, amal shaleh mengangkat derajat manusia dan amal sholeh sebagai bekal kita di akhirat.
4. Memperhatikan Pembinaan Generasi Penerus. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan pembinaan generasi penerus. Salah satunya ditegaskan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an;
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدً
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa: 9)
Jangan sampai kita meninggalkan generasi penerus yang lemah akidah, ibadah, ilmu, dan ekonominya. Tentu mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.
5. Selalu Bertaubat. Yang harus kita lakukan jika ingin bertaubat, agar diterima Allah SWT.
Pertama, penyesalan. Tobat adalah penyesalan. Semakin besar rasa penyesalan seorang pelaku dosa, itu bagaikan sedang diperas segala kotoran dosa dari dirinya hingga benar-benar habis dan kering.
Kedua, memohon ampunan atas kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
Ketiga, tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya. Ada keseriusan di dalam diri untuk tidak mengulangi perbuatan dosa setelah bertaubat.
Keempat, hijrah. Orang yang bertaubat hendaknya berpindah dari perbuatan salahnya kepada kebenaran. Wallahu a’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
(Khadim Korp Da’i An Nahsihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)