Dalilnya Mana?: Pertanyaan Yang Salah
Oleh: Hayat Abdul Latief
Sumber agama Islam yang disepakati oleh ulama adalah Al-Qur’an, hadits, ijma’, dan qiyas. Al-Qur’an sebagai sumber hukum utama Islam, disusul hadits sumber hukum Islam kedua, lalu diikuti ijma’ dan qiyas. Sumber hukum Islam juga disebut sebagai dalil hukum Islam, pokok hukum Islam, atau dasar hukum Islam.
Sedangkan sumber hukum Islam yang masih diperselisihkan di kalangan para ulama selain sumber hukum yang empat di atas adalah istishan, maslahah mursalah, istishab, ‘uruf, madzhab as-Shahabi, syar’u man qablana, dan sadd al-dzariyah.
Merujuk kepada sumber hukum Islam 4 yang disepakati oleh ulama di atas, maka tidak layak orang mempertanyakan suatu amalan, “Mana dalilnya?” dengan maksud hanya dari Al-Qur’an dan hadits saja, tanpa melibatkan ijma’ dan qiyas.
Segala Sesuatu Yang Tidak Diperbuat Nabi SAW Bid’ah, Benarkah?
Tidak semua amalan yang tidak dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah bid’ah. Rasulullah SAW telah memberikan contoh bagaimana menilai amal ibadah yang dikerjakan meskipun tidak ada contoh spesifik dari beliau.
Bid’ah merupakan segala sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW pada zaman beliau masih hidup, tetapi kemudian dilakukan atau dilaksanakan oleh ummatnya setelah beliau wafat.
Bid’ah yang terlarang dalam agama adalah sesuatu yang baru, dibuat-buat, dan tidak disandarkan pada dalil syar’i. Namun, ada juga bid’ah yang tidak tercela, yaitu hal baru dari kebaikan yang tidak bertentangan dengan Al-Quran, Sunah, atsar, dan ijma.
Memahami Nash-Nash Al-Qur’an-Hadits Melalui Ilmu Ushul Fiqih
Ushul fiqih adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah dan dalil fiqih untuk menghasilkan hukum amali atau hukum perbuatan. Ushul fiqih dapat membantu umat Islam memahami agama dengan cara:
a. Mengetahui dasar-dasar berdalil dan cara berdalil yang benar
b. Mengetahui kaidah-kaidah, cara-cara, syarat-syarat, dan adab-adab dalam memberikan fatwa
c. Mengetahui cara mentarjih dan mengambil kesimpulan hukum
d. Mengetahui bagaimana menyikapi persoalan-persoalan kekinian dari sudut pandang Islam
e. Mengetahui kemudahan, kelapangan, dan sisi-sisi keindahan dari agama Islam
f. Mengetahui keunggulan dan kelemahan para mujtahid
g. Mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu pendapat
h. Memahami hukum syari’ah yang menjadi dasar kebaikan agama
i. Memecahkan persoalan furu’iyyah yang tidak tercatat dalam al-qur’an
Ushul fiqih juga dapat membantu umat Islam untuk tidak terjebak dalam fanatik buta terhadap madzhab, pendapat para guru-guru, serta tidak menjadi taklid tanpa mengetahui dalil-dalilnya. Wallahu a’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)