Hijir Ismail adalah lokasi sebelah utara Ka’bah yang dibatasi tembok yang berbentuk setengah lingkaran. Ketika dilakukan renovasi di zaman Quraisy, separuh lingkaran terpotong sehingga dinamai juga Hathim, yaitu yang terpotong.
Di situ Ibrahim menjadikan sebagai rumah kecil dari batang pepohonan yang diperuntukkan bagi Ismail dan ibunya, Hajar. Disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya. Ini menunjukkan Hijir Ismail bukan bagian dari Ka’bah. Sedangkan bagian lain yang terpotong dan dimasukkan oleh Quraisy ketika merenovasi Kabah adalah bagian dari Ka’bah, dengan lebar 3 meter.
Ketika suku Quraisy memugar Ka’bah (606 M), mereka kekurangan dana untuk dapat membangun seukuran Ka’bah yang asli. Mereka mengurangi panjang tembok ke bagian utara sehingga Hijir Ismail semakin luas.
Oleh sebab itu, sebagian Hijir Ismail termasuk Ka’bah. Maka, orang yang melakukan tawaf harus mengitari Ka’bah dan Hijir Ismail. Tidak sah tawaf seseorang kalau ia mengitari Ka’bah dengan melewati gang antara Hijir Ismail dan Ka’bah.
Kalau seseorang ingin shalat didalam Ka’bah, cukup shalat di dalam Hijir Ismail ini. Seperti yang pernah diriwayatkan Siti Aisyah, “Aku pernah minta kepada Rasulullah agar diberi izin masuk Ka’bah untuk shalat didalamnya. Lalu, beliau membawa aku ke Hijir Ismail dan bersabda: Shalatlah di sini kalau ingin shalat di dalam Ka’bah karena Hijir Ismail ini termasuk bagian Ka’bah.”
Shalat di Hijir Ismail adalah sunah yang berdiri sendiri. Dalam arti tidak ada kaitan dengan tawaf atau umrah atau haji atau ibadah lainnya. Jadi, sebaiknya kalau sudah selesai tawaf dan akan melakukan sa’i, shalatlah di Maqam Ibrahim, terus lakukanlah sa’i tanpa shalat di Hijir Ismail.
Kalau ada kesempatan lain baru lakukan shalat di Hijir Ismail dengan tenang. Karena Hijir Ismail ini juga termasuk tempat mustajab untuk berdoa. Ibadah yang dapat dilakukan di dalam Hijir Ismail ialah melakukan shalat sunnah, berdoa dan berzikir. terutama yang persis di bawah pancuran (mizab).
Shalat di Hijir Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah haji atau ibadah umrah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Wahai Abu Hurairah, di pintu Hijr Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan salat dua rakaat di Hijr Ismail; kamu telah diampuni dosa-dosamu. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru.”
Dalam kitab Fi Rihaabil Baitil Haram dikisahkan, pada suatu hari ketika Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya lembah Mekkah, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail AS. “Sekarang Aku buka Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti.” Itu merupakan AC permanen yang dapat dirasakan orang-orang tertentu yang dipilih.
Adapun keadaan Hijir Ismail adalah sebagai berikut:
Keterangan
Ukuran
Tinggi dinding tembok Hijr Ismail
1,32 m
Tebal dinding
1,5 m
Jarak antara dua pintu Hijir
8,77 m
Jarak antara dinding Kakbah dan dinding Hijir
8,5 m
Panjang lingkaran dinding
21,5 m
Dari berbagai sumber
Badrah Uyuni