Oleh: Hayat Abdul Latief
Mari kita perhatikan firman Allah SWT berikut,
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (٣١) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (٣٢) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (٣٣) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (٣٤) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (٣٥)
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 31-35)
Mengutip dari kitab fawaidul Fawaid, karangan Ibnul Qayyim, hal. 142-143, terbitan Dar Ibnul Jauzi:
Ada empat karakter ahli Jannah yang disebutkan dalam ayat yang mulia ini, yaitu:
*Pertama,* Awwab (hamba yang kembali pada Allah SWT)
أوّاب
merupakan sighat mubalaghah atau formula super Latif dengan makna orang yang selalu kembali dan banyak berdzikir mensucikan Allah SWT.
*Kedua,* Hafiizh (selalu memelihara aturan Allah), sebagaimana hadits Nabi SAW,
يا غلام، إنّي أعلمك كلماتٍ: احفظ الله يحفظك، احفظ الله تجده تجاهك
 “Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarkan beberapa kalimat penting kepadamu: “Jagalah  Allah, maka Allah akan menjagamu. Jagalah  Allah, maka kamu akan mendapati Allah di hadapanmu”. (HR At Tirmidzi, shahih).
Juga bermaksud menjaga kemaluan (kehormatan), menjaga amanat dan menjaga shalat.
*Ketiga,* takut pada Allah, maksudnya orang yang di dunia ini -sebelum mati- takut kepada-Nya, lantas taat dan mengikuti perintah-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Mulk: 12)
*Keempat,* datang (kepada Allah SWT) dengan hati yang muniib (bertaubat). Muniib مُنيب berasal dari kata
 ناب نوبا ونوبة,
artinya kembali atau pulang ke tempat asalnya. Sedangkan ungkapan
 والإنابة إلى الله تعالى
artinya pulang kepada Allah SWT dengan bertaubat dan memurnikan amal untuk-Nya. Jadi maksud dari
قَلْبٍ مُّنِيبٍ
yang terdapat dalam ayat tersebut, artinya hati yang tunduk di hadapan-Nya serta siap mentaati-Nya.
Semoga nama kita tercatat ahli jannah dengan memiliki 4 karakter da atas.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat
*(Penulis adalah Direktur Korp Da’i An-Nashihah dan Mahasiswa S2 Zawiyah Jakarta)*

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *