Oleh: Hayat Abdul Latief

 

Saya pertama kali mendengar istilah ini dari ceramah Buya Hamka. Setelah saya telusuri lebih lanjut, saya dapati beliau juga mengutip dari penggalan syair Syauqi yang berbunyi:

 

فارفع لنفسك بعد موتك ذكرها # فالذكر للإنسان عمر ثان

 

Maka angkatlah namba baik dirimu setelah mati# karena nama baik itu umur kedua bagi manusia.”

 

Setelah saya selami lebih dalam lagi ternyata yang menginspirasi sang penyair Arab Mesir itu ayat suci Al-Quran:

 

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

 

“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.” (QS. Al-Insyirah: 4)

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

 

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, sangat sedikit orang yang bisa melampaui umur 70 tahun”.

(HR. Imam Tirmidzi, Imam ibnu Majah dan lainya- Shahih lighairihi)

 

*Di antara manusia yang panjang umur Keduanya sebagai berikut:*

 

Rasulullah SAW, Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Aziz, Imam Bukhari, Salahuddin Al Ayyubi, Muhammad Al Fatih, Buya Hamka dan seterusnya.

 

Firman Allah SWT:

 

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

 

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)

 

ٱلْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

 

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi: 46)

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

 

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

 

“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)

 

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

 

*(Penulis adalah Khadim Korp Da’i An-Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)*

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *