Oleh: Hayat Abdul Latief
Apabila muslim yang hanya mengkonsumsi halal diejek, maka setelah timbul covid-19 atau virus Corona, pola makan umat Islam menuai pujian karena kebersihnnya.
Apabila seseorang muslim yang setia kepada pasanganya baik dengan monogami atau poligami direndahkan, setelah tersebar virus HIV maka muslim pun dikagumi.
Apabila sholat dianggap wasting time, contra- produktif dan anti-kemajuan, namun setelah diteliti gerakan-gerakan sholat itu sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan psikis, maka sekarang mereka mengakui kehebatan kegunaanya.
Apabila wanita yang bercadar dihinakan, setelah terbukti bahwa yang paling dari selamat dari virus Corona adalah yang menutupi wajah, badan, tidak bersalaman dengan orang asing, tidak berciuman dan tidak saling berpelukan, maka kita saksikan saat ini yang menghina justru menghimbau diri dan orang lain untuk menutupi wajah dan badanya.
Secara umum perilaku umat Islam di dunia ini dicela, dicaci, dibully dan seterusnya. Namun secara perlahan pada akhirnya mereka salut dan mengapresiasi amaliyah muslim.
Perhatikan firman Allah SWT berikut,
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ○ وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ○ وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَىٰ أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ○ وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَٰؤُلَاءِ لَضَالُّونَ○ وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ○
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling ngedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat.” Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ○ عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ○ هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ○
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. Al Muthaffifin: 29-36)
*Satu,* kaum mu’minin Tidak takut terhadap caci-maki, hinaan dan bully dari kaum kafirin.
*Dua,* secara umum perilaku umat Islam di dunia ini dicela, dicaci, dibully dan seterusnya. Namun secara perlahan pada akhirnya mereka salut dan mengapresiasi amaliyah muslim.
*Tiga,* ejekan orang kafir di dunia akan dibalas oleh orang mukmin di surga. Wallahu A’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
*(Penulis adalah Khadim Korp Da’i An-Nashihah dan Mahasiswa S2 Zawiyah Jakarta)*