Oleh: Hayat Abdul Latief

 

Islam mengajarkan yang baik-baik dan melarang yang buruk buruk. Kebaikan yang diajarkan harusnya menjadi karakter umatnya dan keburukan yang dilarang harusnya dihindari sejauh mungkin laksana menjauh dan lari dari Corona kematian.

 

Islam melarang terorisme, seandainya ada oknum muslim yang melakukan teror perlu diyakini bahwa perbuatannya bukan berasal dari ajaran agamanya.

 

Islam melarang korupsi dan kesewenang-wenangan, seandainya ada oknum seorang muslim melakukan keduanya, perlu diyakini bahwa itu bukan berasal dari ajaran agama tetapi dari pribadinya.

 

Islam melarang perbuatan cabul dan perkosaan. Bila timbul perbuatan tersebut dari oknum seorang muslim maka perlu lihat itu bukan berasal dari ajaran agamanya tapi dari kebejatan birahinya.

 

Agama harus yang menjadi tauladan bagi pengikutnya dengan menyebarkan kedamaian, kebaikan dan segala macam norma kesopanan. Bukan malah menjadi dakwaan dan bahan olok-olokan karena oknum pelaku umatnya.

 

Berkaitan dengan seseorang yang dianggap agamawan yang kemudian memperkosa belasan santriwati dan diantaranya ada yang hamil, maka jelas itu merupakan perbuatan biadab yang tidak bisa dibenarkan, karena agama Islam tidak memberikan legitimasi terhadap perbuatan tersebut bahkan perbuatan tersebut melampaui batas diluar kewajaran.

 

Bagi orang yang membenci Islam maka kasus tersebut sebagai amunisi untuk menyembuhkan peluru kebencian terhadap ajaran Islam yang indah dan menawan kemudian mengkaitkan seolah-olah perilaku oknum muslim tersebut bersumber dari ajaran Islam itu sendiri.

 

Kemudian kasus itui ‘digoreng-goreng’ sehingga memburukkan citra Islam yang notabene adalah tidak kompromi dengan segala bentuk kejahatan dan kebiadaban.

 

Bagi musuh-musuh Islam dan para munafiqun kasus tersebut adalah sebagai acuan untuk menjadikan Islam sebagai sasaran tembak dan fitnahan dan mereka menikmatinya sebagai konten media massa dan media sosial yang pada akhirnya kaum muslimin dirugikan oleh karenanya.

 

Muslim yang baik tentunya menjadikan ajaran agama sebagai acuan dan pijakan dalam perilaku kesehariannya. Bukan kemudian menjadikan Islam memiliki citra yang buruk karena kelakuan oknum yang tidak mencerminkan dari ajaran agamanya. Wallahu a’lam.

 

*(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)*

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *