Oleh: Hayat Abdul Latief
Para pelaku maksiat dan pendosa berbeda-beda menurut motif dan faktor yang mereka melakukannya. Orang yang melakukan dosa kecil tidak sama dengan pelaku dosa besar. Pelaku perbuatan yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala pasti berakibat celaka dan menempati posisi kehinaan.
Berkenaan dengan orang yang dibenci Allah subhanahu wa ta’ala, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أربعةٌ يبغضُهم اللهُ – تعالى – البيَّاعُ الحلَّافُ , والفقيرُ المختالُ والشيخُ الزاني والإمامُ الجائرُ (ﺭﻭاﻩ اﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻭاﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ)
“Ada empat golongan yang dimurkai oleh Allah, yaitu: penjual yang selalu mengeluarkan sumpah, orang fakir yang sombong, orang tua yang berzina, pemimpin yang lalim. (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu)
Dalam hadits di atas ada 4 orang yang dibenci Allah dan akan menempati posisi kehinaan:
1. Pedagang yang banyak bersumpah kepada para pembeli agar laris barang dagangannya sedangkan dia berbohong. Lafadz (البيَّاع الحلَّاف), keduanya sighat mubalaghah (formula kata untuk tujuan hiperbola [dilebih-lebihkan]), menunjukkan bahwa pedagang tersebut terbiasa dengan masalah ini dan agar laris perdagangannya menyertakan sumpah dalam transaksinya seraya menganggap enteng sumpah atas nama Allah dengan tujuan menipu pembeli.
2. Orang miskin yang sombong. Padahal angkuh dan sombong terlarang dalam agama Islam. Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam mengkhususkan orang miskin dilarang sombong. Meskipun demikian orang kaya juga dilarang sombong. Tetapi kesombongan orang miskin lebih buruk daripada orang kaya. Orang kaya yang sombong, meskipun dilarang, ada yang pantas disombongkan sedangkan orang miskin yang sombong lantas apa yang perlu disombongkan?
3. Pezina yang sudah tua. Sehingga perbuatan zinanya lebih buruk daripada perbuatan zina orang yang berusia muda. Karena orang yang berusia tidak lagi muda kekuatan syahwatnya menurun dan secara hitungan umur, ajal lebih dekat kepadanya. Meskipun demikian zina dilarang bagi semua orang.
4. Pemimpin yang zalim, yakni penguasa yang dalam pemerintahanya menyimpang dari yang benar kepada yang salah. Ketidakadilan dari penguasa zalim lebih buruk daripada rakyat biasa. Rakyat yang zalim pengaruh kezalimannya hanya segelintir orang sedangkan penguasa yang zalim pengaruh kezalimannya menimpa banyak orang karena memiliki kuasa dan tanda tangan.
Faedah:
Satu, pelaku perbuatan yang dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala pasti berakibat celaka dan menempati posisi kehinaan.
Dua, 4 orang yang dibenci Allah; pedagang yang banyak bersumpah, orang miskin yang sombong, pezina yang sudah tua dan pemimpin yang zalim.
Tiga, kita mohon perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar terhindar dari empat sifat di atas. Wallahu a’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

