Umur Yang Berkah, Rizki Yang Halal, dan Husnul Khatimah

Oleh: Hayat Abdul Latief

Umur yang Berkah

Umur yang panjang belum tentu membawa keberkahan, tetapi umur yang diberkahi adalah umur yang diisi dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Keberkahan umur bisa diperoleh dengan menjalin hubungan baik dengan keluarga dan sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Cara mendapatkan umur yang berkah yaitu umur yang dipenuhi dengan keimanan dan amal saleh. Allah SWT berfirman,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ نُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka pasti akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar, dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (QS. An-Nisa: 122)

Rizki yang Halal

Rizki yang halal sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Makanan, minuman, dan harta yang diperoleh dari sumber yang halal akan membawa ketenangan dan keberkahan. Mencari rizki yang halal bukan hanya soal makan dan minum, tetapi juga bagaimana cara memperolehnya, menggunakannya, dan membelanjakannya. Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim No. 1015)

Berkaitan dengan larangan memakan rizki yang haram dansegala bentuk pencarian harta dengan cara yang haram seperti riba, penipuan, dan korupsi., Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dalam perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa: 29)

Husnul Khatimah, Akhir Hidup yang Baik

Setiap Muslim menginginkan kematian yang husnul khatimah, yaitu meninggal dalam keadaan beriman dan diridhai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT agar mendapatkan akhir hidup yang baik.

Beberapa tanda seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah antara lain:

a. Mengucapkan kalimat syahadat saat wafat.
b. Wafat dalam keadaan beribadah.
c. Wajahnya berseri dan tidak menunjukkan tanda kesakitan.
d. Wafat dalam keadaan syahid, seperti membela agama atau meninggal karena sakit tertentu yang disebutkan dalam hadis.

Rasulullah SAW mengajarkan doa agar diberikan akhir hidup yang baik,

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِمَهَا، وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ

“Ya Allah, jadikanlah amal kami yang terbaik adalah yang terakhir, dan jadikanlah hari terbaik kami adalah hari ketika kami bertemu dengan-Mu.” (HR. Ahmad)

Lawan Husnul khatimah adalah Su’ul khatimah. Su’ul khatimah (akhir yang buruk) terjadi jika seseorang meninggal dalam keadaan maksiat atau kufur. Ini bisa terjadi jika seseorang mengabaikan agamanya dan lebih mencintai dunia daripada akhirat.

Agar mendapatkan husnul khatimah, seorang Muslim senantiasa:

a. Senantiasa memperbaiki ibadah.
b. Menjauhi maksiat dan dosa besar
c. Berusaha mencari rezeki yang halal.
d. Menjaga hati agar tetap bersih dan ikhlas.

Alhasil, umur yang berkah, rezeki yang halal, dan husnul khatimah adalah tiga hal yang saling berkaitan. Umur yang diisi dengan amal saleh akan membawa keberkahan, sedangkan rezeki yang halal menjadikan kehidupan lebih tenang dan diridhai Allah SWT. Jika seorang Muslim menjalani hidup dengan baik, insyaAllah ia akan mendapatkan husnul khatimah. Wallahu a’lam.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita di jalan yang benar dan mengaruniakan husnul khatimah kepada kita semua. Aamiin Ya Rabbal Alamiin!

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!

(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *