Hikmah Puasa dan Filosofi Hidupnya

Oleh: Hayat Abdul Latief

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Rasulullah SAW bersabda:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ

“Puasa adalah perisai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

……….

Dalam kitab Hikmatut Tasyri’ wa Falsafatuhu karya Syaikh ‘Ali Ahmad Al-Jurjawi, disebutkan bahwa puasa memiliki banyak hikmah, baik dari segi spiritual, sosial, maupun kesehatan. Berikut beberapa hikmah puasa menurut kitab tersebut:

Satu, mendidik jiwa untuk bersabar. Puasa melatih manusia untuk bersabar dalam menghadapi hawa nafsu. Dengan menahan lapar, haus, dan syahwat, seseorang belajar mengendalikan dirinya dan tidak terburu-buru dalam memenuhi keinginan duniawi.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (QS. Al-Baqarah: 45)

Menurut Al-Jurjawi, puasa adalah salah satu bentuk sabar terbesar yang dapat membantu seseorang mencapai ketakwaan sejati.

Dua, menguatkan kemauan dan disiplin diri. Dengan puasa, seorang Muslim terlatih untuk memiliki kemauan yang kuat. Ia belajar untuk tidak makan dan minum meskipun sedang sendiri, karena ia yakin bahwa Allah selalu mengawasi.

Tiga, menumbuhkan kepedulian sosial. Puasa membuat seseorang merasakan bagaimana rasanya kelaparan seperti yang dirasakan oleh orang-orang miskin. Ini akan menumbuhkan empati dan dorongan untuk bersedekah serta membantu sesama. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

“Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu.” (HR. Tirmidzi no. 807)

Empat, meningkatkan kesehatan. Dalam kitabnya, Al-Jurjawi juga menekankan manfaat puasa dari sisi kesehatan. Puasa membantu tubuh membersihkan racun, meningkatkan metabolisme, dan memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk beristirahat.

Lima, menyucikan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga hati dari hal-hal yang dapat merusak spiritualitas seseorang. Puasa melatih seseorang untuk lebih banyak berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan berdoa kepada Allah.

Dari beberapa hikmah ini, dapat disimpulkan bahwa puasa merupakan ibadah yang sangat mulia dan memiliki manfaat yang luas, baik untuk jasmani, untuk rohani, untuk individu maupun masyarakat. Wallahu a’lam.

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!

(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *