*Riwayat singkat Imam Junaid Al Baghdadi*
*Nama Lengkap dan Gelar:*
Abu al-Qasim al-Junaid ibn Muhammad ibn al-Junaid al-Khazzaz al-Qawariri al-Baghdadi
Lebih dikenal sebagai Imam Junaid al-Baghdadi, ia dijuluki Sayyid at-Taifah (pemimpin golongan sufi).
*Lahir:*
Tahun: Sekitar 830 M / 215 H
Tempat: Baghdad, ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah — pusat ilmu pengetahuan, fiqih, dan tasawuf pada masa itu.
*Latar Belakang Keluarga:*
Imam Junaid berasal dari keluarga religius dan terhormat.
Pamannya, Sari as-Saqati, adalah seorang sufi besar yang menjadi guru sekaligus teladan spiritual bagi Junaid sejak kecil.
Ayahnya, menurut beberapa riwayat, adalah pedagang kaca atau parfum, namun Junaid lebih condong pada ilmu dan ibadah daripada perdagangan.
*Masa Kecil dan Remaja:*
Tumbuh di lingkungan ilmu dan spiritualitas yang kuat di Baghdad.
Sejak kecil dikenal cerdas, tajam dalam logika, dan matang secara ruhani.
Pada usia 7 tahun sudah menghadiri majelis-majelis ulama besar dan ikut berdiskusi.
Di usia 20 tahun telah mendapatkan ijazah untuk berfatwa dan membimbing murid.
Sejak remaja menunjukkan kecintaan besar terhadap tasawuf, tanpa meninggalkan ilmu fikih, khususnya mazhab Syafi’i.
*Pendidikan:*
Tasawuf: Berguru kepada pamannya, Sari as-Saqati, dan juga dipengaruhi oleh tokoh-tokoh besar seperti Ma’ruf al-Karkhi.
Fikih: Belajar kepada para ulama besar Baghdad, termasuk Imam Abu Tsaur, murid Imam Syafi’i.
Junaid dikenal sebagai tokoh yang menyeimbangkan syariat (fikih) dengan hakikat (tasawuf).
*Dakwah dan Pengaruh:*
Imam Junaid aktif berdakwah di Baghdad melalui majelis ilmu dan tasawuf yang terbuka bagi kalangan ulama maupun masyarakat umum.
Dakwahnya menekankan pentingnya kesucian hati, keikhlasan dalam amal, serta ketundukan pada syariat, sehingga menjembatani antara kaum sufi dan ahli fikih.
Ia dikenal menolak keras bentuk tasawuf yang menyimpang dari syariat.
Banyak ulama besar dan sufi setelahnya yang mengutip pandangannya, termasuk al-Ghazali, al-Qusyairi, dan al-Sulami.
*Karya-Karya:*
Imam Junaid tidak dikenal sebagai penulis produktif seperti sebagian tokoh lain, namun ajaran-ajarannya dihimpun dan dikutip oleh murid-murid serta sufi generasi setelahnya. Beberapa karya atau pandangan beliau disampaikan dalam bentuk risalah dan kutipan, antara lain:
Risalah fi at-Tasawuf – kumpulan ajaran spiritual tentang hakikat keikhlasan, fana’, dan ma’rifat.
Kutipan-kutipan beliau banyak termuat dalam karya klasik seperti Risalah al-Qusyairiyyah, Hilyatul Awliya, dan Tabaqat al-Sufiyyah.
Banyak ajarannya disampaikan dalam bentuk aforisme (kalimat pendek yang dalam), yang menjadi rujukan dalam pendidikan tasawuf klasik.
*Wafat:*
Tahun: Sekitar 910 M / 298 H
Tempat: Baghdad
Dimakamkan di kota kelahirannya, dan makamnya menjadi tempat ziarah serta penghormatan bagi para pencari ilmu dan kalangan sufi.
*Warisan Spiritual:*
Imam Junaid al-Baghdadi dianggap sebagai peletak dasar tasawuf sunni yang moderat, yang tidak menyimpang dari syariat. Ia adalah figur penting yang menyatukan ilmu, amal, dan akhlak, menjadikan spiritualitas sebagai kekuatan untuk memperdalam keimanan dan kedekatan dengan Allah.