Oleh: Hayat Abdul Latief

 

مرحبا يا شهر رمضان، مرحبا شهر الصيام

 

مرحبا يا شهر رمضان، مرحبا شهر القيام

 

Lantunan tarhib di atas biasa kita dengar di masjid-masjid atau mushalla-mushalla tradisional baik di desa ataupun perkotaan.

 

Tarhib (ترحيب) Secara etimologis (bahasa), berasal dari fi’il “ra-hi-ba, yarhabu, rahbun” yang berarti luas, lapang dan lebar. Dan selanjutnya menjadi fi’il “rahhaba, yurahhibu, tarhiban” yang mengandung arti menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati. (Kamus al-Munawwir).

 

Layaknya tamu istimewa, Ramadhan harus disambut dengan gegap gempita. Tamu yang mengingatkan kita ketika lupa. Tamu yang membangunkan kita ketika kita terlelap tidur. Tamu yang menyelamatkan kita dari tenggelam dalam lautan hedonisme keduniaan.

 

Sebagai tuan rumah yang bijak, kita berbenah memantaskan diri agar siap disinggahi oleh Ramadhan dengan berbagai persiapan, yakni jiwa, raga, ilmu, spirit dan harapan. Inilah beberapa persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan:

 

1. Persiapan Nafsiyah (jiwa-mental-spiritual), yakni menyambut datangnya bulan ramadhan dengan hati gembira bahwa ramadhan akan datang sebagai bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spiritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan-bulan sebelumnya (minimal di bulan sya’ban), sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra:

 

… وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

 

“… dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa sebanyak di bulan Sya’ban.” (HR Abu Daud)

 

2. Persiapan ilmiyah, yakni diperlukan pemahaman yang mendalam tentang fiqh puasa. Sebab dengan memahami fiqh puasa dengan baik seseorang akan memahami dengan benar – mana perbuatan-perbuatan yang dapat merusak nilai puasanya dan mana perbuatan yang dapat meningkatkan nilai dan kualitas puasanya.

 

3. Persiapan Jasadiyah (fisik), yakni aktifitas Ramadhan banyak memerlukan kekuatan fisik. misalnya untuk puasa, qiyamullail, membaca al-Quran dan berbagai macam ibadah lainnya. Dengan kondisi fisik yang prima kita dapat melakukan ibadah tersebut tanpa terlewatkan sedikitpun. Karena jika kondisi fisik tidak baik, ada kemungkinan besar kita tidak akan melakukan amalan Ramadhan dengan maksimal, bahkan akan terlewatkan sia-sia. Padahal amalan di bulan Ramadhan tak dapat digantikan dengan amalan di bulan-bulan yang lain. Sangatlah bijak bila kita menyiapkan kondisi fisik dari jauh-jauh hari sebelum Ramadhan.

 

4. Persiapan Iqtishadiyah Maliyah (Ekonomi dan Finansial). Selain keuangan untuk keperluan belanja kebutuhan, yang sangat penting menyiapkan dan mengatur keuangan untuk berinfak, sedekah dan membayar zakat. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah pernah ditanya, ‘Sedekah apakah yang paling utama? Beliau menjawab,

 

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

 

“Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Al-Tirmidzi)

 

5. Persiapan Untuk Tarbiyatul usrah Wal aulad. Selain menyiapkan diri sendiri, kita juga harus menyiapkan anggota keluarga, termasuk anak-anak kita yang masih kecil dan baru akan belajar puasa. Sebab mengantarkan anak untuk berpuasa dan memahami maksudnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Kesuksesan mengkondisikan anak memerlukan persiapan sejak jauh hari. Oleh karena itu orang tua harus merancang pola pendidikan terbaik untuk putra-putrinya selama bulan Ramadhan dengan membangun suasana keluarga yang kondusif, menyusun menu makanan yang bergizi dan mengajak sahur bersama keluarga.

 

*Anjuran:*

 

*Satu,* menyambut bulan Ramadhan dengan dengan kegembiraan.

 

*Dua,* menyambut Ramadhan dengan berbagai persiapan.

 

*Tiga,* persiapan yang perlu dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan: persiapan jiwa-mental-spiritual, tsaqafiyah-ilmiyah, kesehatan fisik, Iqtishadiyah-Maliyah dan Tarbiyatul usrah Wal aulad.

 

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

 

*(Penulis adalah Direktur Korp Da’i An-Nashihah dan Mahasiswa S2 Zawiyah Jakarta)*

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *