IMAM AD-DARIMI (181.H-255.H)
Biografi Lengkap Imam Ad-Darimi
(Utsman bin Sa’id bin Khalid bin Sa’id Ad-Darimi As-Samarqandi)
Wafat: 255 H / 869 M
oleh : Miftahul Huda (Mahasantri Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)
—
1. Nama Lengkap dan Nasab
Imam Ad-Darimi bernama lengkap Abu Muhammad Utsman bin Sa’id bin Khalid bin Sa’id Ad-Darimi As-Samarqandi. Beliau dikenal dengan sebutan Imam Ad-Darimi, disandarkan kepada nisbah Darim, salah satu kabilah dari Bani Tamim.
—
2. Tempat dan Tahun Kelahiran
Beliau lahir di kota Samarqand, wilayah Transoxiana (Asia Tengah), sekitar tahun 181 H. Samarqand pada masa itu adalah pusat peradaban dan ilmu pengetahuan Islam di wilayah timur dunia Islam.
—
3. Kepribadian dan Karakter
Imam Ad-Darimi dikenal sebagai pribadi yang zuhud, wara‘, sangat teliti dalam meriwayatkan hadis, dan kuat dalam hafalan. Beliau memiliki akhlak yang mulia dan kesungguhan tinggi dalam membela sunnah Rasulullah ﷺ serta menolak bid‘ah dan penyimpangan dalam agama.
—
4. Perjalanan Menuntut Ilmu
Sejak muda, Imam Ad-Darimi menempuh perjalanan ke berbagai negeri Islam untuk belajar dan mengumpulkan hadis. Ia berguru kepada ulama-ulama besar pada masanya dan termasuk generasi tabi‘ut tabi‘in.
—
5. Guru-Gurunya
Imam Ad-Darimi berguru kepada banyak ulama hadis ternama, di antaranya:
Yahya bin Ma‘in
Ali bin Al-Madini
Ishaq bin Rahuyah
Abdullah bin Shalih
Abu Nu‘aim Al-Fadhl bin Dukain
Abdurrahman bin Mahdi
Sufyan bin ‘Uyainah
Muhammad bin Yusuf Al-Firyabi
—
6. Murid-Muridnya
Banyak ulama hadis besar yang meriwayatkan darinya, antara lain:
Imam Muslim (penyusun Shahih Muslim)
Abu Dawud (penyusun Sunan Abu Dawud)
Abu Zur‘ah Ar-Razi
Abu Hatim Ar-Razi
An-Nasa’i (penyusun Sunan An-Nasa’i)
Muhammad bin Nasr Al-Marwazi
—
7. Karya-Karya Ilmiah
Karya monumental beliau yang paling terkenal adalah:
???? Sunan Ad-Darimi
Kitab ini merupakan salah satu kitab hadis tertua dan penting yang mengumpulkan hadis-hadis Rasulullah ﷺ dengan metode musnad, namun tersusun secara tematik (bab-bab fikih). Kitab ini menjadi rujukan utama ulama dalam hadis dan fikih.
—
8. Kedudukan Ilmiah
Imam Ad-Darimi termasuk huffazh hadis besar yang sangat kuat hafalannya dan sangat terpercaya dalam periwayatan hadis.
Beliau mendapat pujian dari para kritikus hadis, seperti:
Imam Adz-Dzahabi: “Ia adalah Al-Hafizh, pemuka para penghafal hadis di zamannya.”
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani: “Shaduq tsabt (jujur dan kuat hafalan).”
Banyak ulama hadis besar yang meriwayatkan darinya sebagai bentuk pengakuan atas kredibilitas dan keluasan ilmunya.
—
9. Pandangan Aqidah
Imam Ad-Darimi termasuk dalam barisan ulama Ahlus Sunnah wal Jama‘ah, dan memiliki karya bantahan terhadap kelompok-kelompok menyimpang. Ia pernah menulis risalah untuk membantah Jahmiyyah dan menyanggah penyimpangan dalam aqidah.
—
10. Wafat
Imam Ad-Darimi wafat pada tahun 255 H di usia sekitar 74 tahun di kota kelahirannya, Samarqand. Beliau meninggal dalam keadaan istiqamah di atas ilmu dan sunnah.
—
11. Sanad Keilmuan
Imam Ad-Darimi memiliki sanad keilmuan yang bersambung kepada Rasulullah ﷺ melalui jalur para guru besar dalam hadis:
Dari Yahya bin Ma‘in → dari Sufyan Ats-Tsauri / Hammad bin Zaid → dari Ayyub As-Sakhtiyani / Qatadah → dari Anas bin Malik → dari Rasulullah ﷺ.
Sanad ini menunjukkan bahwa beliau termasuk dalam mata rantai emas perawi hadis, dan menjadi penghubung penting dalam transmisi ilmu ke generasi berikutnya.
—
12. Warisan dan Pengaruh
Imam Ad-Darimi meninggalkan pengaruh besar dalam bidang ilmu hadis dan aqidah. Kitab beliau menjadi rujukan pokok dan terus dikaji hingga kini. Pemikiran dan metodenya juga memberi inspirasi dalam ilmu al-jarh wat-ta‘dil (kritik perawi) dan manhaj Ahlus Sunnah.
—