
SYEKH MUHAMMAD ALAWI AL-MALIKI
Ulama Besar Penjaga Tradisi Ahlussunnah
Syekh muhammad ibn alawi al-maliki al-hasani adalah salah satu ulama besar dunia islam abad ke-20 yang memiliki pengaruh besar dalam membela dan melestarikan ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Beliau dikenal luas sebagai ahli hadis, sufi, dan cendekiawan yang gigih meluruskan pemahaman-pemahaman menyimpang tentang islam, khususnya dari kalangan ekstremis dan kelompok wahabi.
Latar Belakang dan Keluarga
Syekh muhammad al-maliki lahir pada tahun 1365 h / 1944 m di kota suci makkah al-mukarramah. Beliau berasal dari keluarga ilmuwan besar, keturunan rasulullah ﷺ dari jalur sayyidina hasan bin ali, menjadikannya sebagai bagian dari keluarga ahlul bait yang mulia.
Ayah beliau adalah al-imam alawi ibn abbas al-maliki, seorang ulama besar dan mufti mazhab syafi’i di makkah yang juga mengajar di masjidil haram. Pendidikan awal syekh muhammad didapatkan langsung dari ayahnya, yang membekalinya dengan dasar-dasar ilmu islam yang kokoh.
Pendidikan Dan Guru-Guru
Sejak kecil, syekh muhammad telah menghafal al-qur’an dan mempelajari berbagai cabang ilmu seperti ilmu nahwu, sharaf, tafsir, ushul fiqh, mantiq, dan tasawuf. Beliau kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di universitas al-azhar, mesir, dan meraih gelar doktor dalam bidang hadis dan ilmu keislaman.
Di Antara Guru-Guru Beliau Yang Terkenal Adalah:
• syekh hasan masyruthi
• syekh muhammad amin al-kurdi
• syekh ibrahim al-bajuri
• syekh abdul fattah abu ghuddah
• syekh hasanain makhluf
Aktivitas Keilmuan
Syekh muhammad mulai mengajar di masjidil haram sejak usia muda dan mendirikan ma’had al-fath al-islami di makkah, sebuah lembaga pendidikan islam yang menjadi tempat belajar santri dari berbagai penjuru dunia.
Beliau juga dikenal sebagai pendakwah yang lantang dalam membela ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Beliau menghidupkan kembali tradisi cinta rasulullah ﷺ, seperti maulid, tawassul, tabarruk, dan amalan-amalan yang telah diamalkan umat islam selama berabad-abad.
Karya-Karya Ilmiah
Syekh muhammad al-maliki adalah penulis produktif yang telah menghasilkan puluhan karya ilmiah dalam berbagai bidang. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah:
• mafahim yajibu an tushahhah – buku yang membantah pemikiran ekstrem wahabi.
• shahih sirah nabawiyyah – sirah nabi yang ditulis dengan metode kritik hadis sahih.
• al-dhakha’ir al-muhammadiyyah – tentang keutamaan nabi ﷺ.
• tariqatul muhammadiyyah – pembahasan tentang tasawuf yang lurus.
• manhajus salaf – penjelasan metodologi para ulama salaf dalam memahami agama.
Hubungan Dengan Ulama Indonesia
Syekh muhammad memiliki kedekatan yang erat dengan para ulama besar indonesia, seperti kh. Maimun zubair, kh. As’ad syamsul arifin, dan habib luthfi bin yahya. Banyak santri indonesia yang belajar langsung kepada beliau dan kemudian menjadi tokoh penting penyebar manhaj ahlussunnah di tanah air.
Wafat dan Warisan
Syekh muhammad al-maliki wafat pada 15 ramadhan 1425 h / 30 oktober 2004 m di makkah dan dimakamkan di makam ma’la, dekat makam sayyidah khadijah r.a.
Warisan keilmuannya tetap hidup hingga kini. Beliau dikenang sebagai:
• pembela ahlussunnah wal jama’ah
• mujaddid ilmu hadis dan tasawuf
• simbol keilmuan dan kelembutan akhlak
• penjaga warisan ulama salaf dan tradisi islam yang moderat
Penutup
Syekh muhammad alawi al-maliki bukan sekadar seorang ulama, tetapi seorang pemimpin spiritual yang mampu menghubungkan ilmu, hikmah, dan cinta dalam satu tubuh. Dalam era ketika ekstremisme merebak dan warisan ulama tradisional terancam, beliau menjadi mercusuar yang menerangi jalan umat islam menuju islam yang damai, dalam, dan penuh cinta.
