Oleh: Hayat Abdul Latief
*Masuk Jannah Karena amal shaleh*
Sebagaimana firman-firman Allah berikut:
ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمُ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ [سورة النحل: 32]
“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun´alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” (QS. An-Nahl: 32)
وَنُودُوٓاْ أَن تِلۡكُمُ ٱلۡجَنَّةُ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ [سورة الأعراف: 43]
“Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Araf: 43)
وَتِلۡكَ ٱلۡجَنَّةُ ٱلَّتِيٓ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ [سورة الزخرف: 72]
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Az-Zukhruf: 72)
Ayat-ayat di atas menunjukan pada kita bahwasannya penduduk surga masuk ke surga disebabkan amalan-amalan shaleh mereka.
*Masuk Jannah Karena Rahmat Allah SWT*
Dalam hadits disebutkan,
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ
“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817).
Hadits di atas secara zhahir menunjukan bahwasannya yang membuat seseorang masuk ke dalam surga semata-mata karena karunia dan rahmat Allah, bukan karena amalannya semata. Dengan kata lain amal tidak ada pengaruh dan efek yang berarti, melainkan ia hanya sebatas wasilah untuk menggapai keridhoan Allah Ta’ala.
Teks Al Qur’an di atas kelihatanya bertentangan dengan hadits Nabi SAW. Bagaimana cara mengkompromikanya?
1. Amal shaleh harus memenuhi 2 syarat untuk diterima. 1). Ikhlas karena Allah SWT, dan 2). Ibadah mahdhoh harus mencontoh Rasulullah SAW.
2. Orang yang berpendapat – masuk jannah dengan amal shaleh dan menafikan Rahmat Allah SWT, amalnya akan membuat ujub dan terjebak faham Qadariyah.
3. Orang yang berpendapat – masuk jannah dengan karunia dan rahmat Allah SWT namun tanpa beramal akan tertipu dengan angan-angannya dan terjebak dalam faham murji’ah dan Jabariyah.
4. Kemampuan amal shaleh yang kita kerjakan semata-mata bentuk rahmat dan karunia Allah SWT.
5. Termasuk rahmat Allah SWT adalah kita diberi kemudahan untuk beramal shaleh yang dengannya kita masuk jannah-Nya.
Walhasil, teks-teks di atas kelihatanya bertentangan padahal hakikatnya bisa disatukan atau bisa dikompromikan – Karena beramal shaleh itu sendiri merupakan bagian dari rahmat-Nya. Wallahu A’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
*(Penulis adalah Direktur Korp Da’i An-Nashihah dan Mahasiswa S2 Zawiyah Jakarta)*