Oleh: Hayat Abdul Latief

 

Apabila terlintas dalam benak kita, Kenapa pertolongan Allah tidak berpihak kepada kita? Kenapa seolah-olah Allah memberikan kita dalam kesendirian tanpa pertolongan-Nya? Maka ada yang harus dibenahi dari kita dalam berinteraksi dengan Firman-Nya dan sabda Rasul-Nya.

 

Seorang mukmin seyogyanya meyakini akan datangnya pertolongan Allah. Yang tidak yakin terhadap pertolongan Allah maka perlu dipertanyakan keimanannya. Di bawah ini ini orang-orang yang pasti mendapatkan pertolongan Allah.

 

*Satu,* cara mendapat pertolongan Allâh dengan menolong agama-Nya. Firman-Nya:

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

 

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

 

Atau Firman-Nya:

 

وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ

 

“…..Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa.” (QS. Al-Hajj: 40)

 

*Dua,* cara mendapatkan pertolongan Allah dengan menolong hamba-Nya. Sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam:

 

والله في عون العبد، ما كان العبد في عون أخيه.حديث صحيح رواه مسلم

 

“Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim).

 

Hidup ini laksana dunia p

memancing. Seorang yang untuk mendapatkan hasil pancingannya harus rela memberikan umpan pada kailnya. Memancing ikan boleh jadi tidak mendapatkan hasilnya. Namun memancing pertolongan Allah dengan memberikan pertolongan kepada saudaranya, maka sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya tidak akan ingkar janji.

 

Selanjutnya Rasulullah bersabda:

 

ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُم : الْمُكَاتَبُ يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ يُرِيدُ الْعَفَافَ والْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ

 

“Tiga orang yang pasti Allah akan menolong mereka : Mukatab yang ingin menebus dirinya dan orang yang menikah dengan tujuan menjaga dirinya (dari yang haram) dan orang yang berjihad di jalan Allah,” (HR. Ibnu Majah, no. 3220)

 

*Tiga,* cara mendapatkan pertolongan Allah dengan berkeinginan menjadi orang merdeka. Sesungguhnya Allah akan menolong hamba sahaya yang memerdekakan dirinya dengan cara merebus dengan sejumlah uang atas perjanjian dengan tuannya. Dengan lingkup yang lebih luas, Allah akan menolong suatu negeri yang ingin terbebas dari penjajahan. Namun apabila penduduk negeri tersebut menikmati sebagai bangsa kacung, Allah tidak akan pernah memberikan pertolongan kepada mereka. Doa yang sering dilantunkan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu mohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari 8 hal, satu diantaranya mohon perlindungan kepada Allah dari nasib hidup yang terjajah atau dipermainkan orang.

 

*Empat,* cara mendapatkan pertolongan Allah dengan menikah yang bertujuan untuk menjaga diri dari yang haram. Tidak selayaknya seorang mukmin takut menikah dengan alasan rizki dan masa depannya. Tidak selayaknya pula orang tua menghalangi anaknya yang hendak menikah. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

 

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْ ۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ﴿النور : ۳۲﴾

 

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32)

 

*Lima,* cara mendapat pertolongan Allah dengan bermujahadah di jalan-Nya. Firman-Nya:

 

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

 

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut: 69)

 

Diambil dari berbagai sumber. Semoga

bermanfaat.

 

*(Khadim Korp Da’i An-Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)*

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *