Oleh: Hayat Abdul Latief
Sombong, takabur dan merasa besar di hadapan manusia merupakan bagian dari sifat tercela yang menunjukkan atas hati yang rusak. Oleh karena itu Islam mengharamkannya. Sifat dan karakter sombong tidak pantas disandang oleh siapapun kecuali oleh Allah yang berhak memilikinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi:
الكبرياءُ ردائي ، والعظمةُ إزاري ، فمَن نازعَني واحدًا منهُما ، قذفتُهُ في النَّارِ
“Takabur adalah selendang-Ku dan menyombongkan diri adalah pakaian-Ku. Siapa yang yang melepaskan satu dari keduanya dariku, maka aku melemparkanya ke dalam neraka.” (HR. Abu Dawud no. 4090, Ahmad no. 9359 dan Ibnu Majah no. 4174 dari Abu Hurairah raḍiyallahu’anhu)
Allah subhanahu wa ta’ala mengusir iblis dari surga, karena di sana tidak layak dimasuki oleh makhluk yang sombong. Firman-Nya:
قَالَ فَٱهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
“Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS. Al-A’raf: 13)
Sebab penentangan Iblis kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka dia terdegrasi ke derajat yang paling rendah – terusir dari surga. Karena surga adalah rumah orang-orang yang baik lagi suci, maka ia tidak layak dihuni oleh makhluk yang paling buruk dan paling jahat sebagai balasan atas kesombongan dan ujubnya. Karena kesombongannya Iblis terusir dari surga dan menjadi makhluk yang hina. Benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah:
وما تَواضَعَ أحَدٌ للَّهِ إلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ.
“Tidaklah seorang pun karena Allah, kecuali Allah mengangkatnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah raḍiyallahu’anhu – Shahih Muslim no. 2588)
Mafhum mukhalafah dari hadis ini adalah orang siapa yang takabur pasti direndahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Berkaitan dengan bahaya sombong, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَن كانَ في قَلْبِهِ مِثْقالُ ذَرَّةٍ مِن كِبْرٍ قالَ رَجُلٌ: إنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أنْ يَكونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا ونَعْلُهُ حَسَنَةً، قالَ: إنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمالَ، الكِبْرُ بَطَرُ الحَقِّ، وغَمْطُ النَّاسِ.
“Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebutir debu kesombongan.” Seseorang berkata, sesungguhnya ada orang yang suka baju dan sendalnya bagus. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesunggunya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim – Shahih Muslim no. 91 dari Abdullah bin Mas’ud raḍiyallahu’anhu,)
Dalam hadis tersebut Rasulullah menjelaskan tentang bahaya akibat kesombongan dan meluruskan sebagian pemahaman dikalangan mereka yang berkaitan dengan penampilan yang indah, memberitahukan bahwasanya Allah tidak akan memasukkan seorangpun ke dalam surga yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seukuran debu. Hal ini menunjukkan bahwasanya kesombongan yang paling kecil sekalipun apabila bertengger di dalam hati seseorang maka mengakibatkan tidak masuk surga. Tidak masuk surga disini maksudnya adalah apabila yang bersangkutan seorang muslim, pada mulanya disiksa atas dosa kesombongan ini. Setelah menjalani masa hukuman atas kesombongan, maka diperkenankan masuk surga.
*Apakah Berpenampilan Bagus Bagian dari Kesombongan?*
Seorang sahabat telah menyangka bahwasannya penampilan indah masuk dalam kategori sombong yang diperingatkan oleh Rasulullah, bertanya apakah berpenampilan indah bagian dari sifat sombong? Lalu beliau menjawab sesungguhnya Allah Maha Indah, senantiasa menyukai keindahan. Penjelasan beliau adalah bahwasannya penampilan baik berupa kebersihan dan keindahan merupakan sesuatu yang dicintai oleh Allah dan tidak dimurkai oleh Allah selama tidak menyebabkan tinggi hati terhadap orang lain.
Beberapa faedah dari tulisan ini:
*Satu,* makhluk tidak boleh menyandang atribut takabur dan kesombongan. Karena itu adalah milik Allah semata.
*Dua,* diharamkan bagi seseorang bersifat, sombong, takabur dan merasa besar di hadapan manusia, karena itu merupakan bagian dari sifat tercela yang menunjukkan hati rusak yang berpenyakit.
*Tiga,* Allah subhanahu wa ta’ala mengusir iblis dari surga, karena di sana tidak layak dimasuki oleh makhluk yang sombong.
*Empat,* penampilan baik berupa kebersihan dan keindahan merupakan sesuatu yang dicintai oleh Allah dan tidak dimurkai oleh Allah selama tidak menyebabkan tinggi hati terhadap orang lain.
*Lima,* definisi sombong yang terbaik adalah menurut Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, yaitu menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Wallahu a’lam.
Diambil dan diolah dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah!
*(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah)*