Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (QS. An-Nisa: 78)
Tafsir QS. An-Nisa: 78: “Kalian pasti akan mati, dan kematian itu akan menghampiri kalian dimanapun kalian berada, sekalipun di dalam benteng yang sangat kokoh. Jika orang-orang munafik itu mendapatkan kenikmatan berupa keuntungan atau harta rampasan, maka mereka akan menghubungkan nikmat itu kepada Allah SWT ketika Dia memberitahu kebaikan itu kepada mereka. Namun ketika mereka ditimpa kesusahan berupa kekeringan dan penyakit, maka mereka akan menghubungkan hal itu kepada Rasulullah SAW bahwa hal itu diterima karena beliau. Lalu Allah menampik hal itu dengan berfirman: “Katakanlah kepada mereka wahai Nabi: “Setiap kebaikan dan keburukan itu dari sisi Allah, bukan seperti yang kalian anggapkan,” Namun kaum itu hampir tidak memahami firman tersebut dan tidak menyadari bahwa setiap sesuatu itu terjadi dengan adanya keputusan dan kuasa Allah. Ibnu Abbas berkata: “Ketika beberapa orang muslim mati syahid pada hari ahad, orang-orang munafik yang tidak ikut berjihad: “Jika saja saudara-saudara kita yang mati itu bersama kami, niscaya mereka tidak akan terbunuh” Lalu Allah SWT menurunkan ayat ini.” (Tafsir Al-Wajiz – Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah)
Tidak diragukan lagi bahwa dunia ini tempat yang fana dan akhirat adalah tempat yang kekal, serta kita berada di dunia ini sebagai musafir yang akan melanjutkan perjalanan panjang setelah kematian. Meskipun sama-sama mati, kematian ada cara yang baik (husnul khatimah) dan ada cara yang buruk (su’ul khatimah), ada kematian yang dicintai Allah subhanahu wa ta’ala dan ada kematian yang dibenci oleh-Nya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
مَن أحَبَّ لِقاءَ اللَّهِ أحَبَّ اللَّهُ لِقاءَهُ، ومَن كَرِهَ لِقاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقاءَهُ. قالَتْ عائِشَةُ أوْ بَعْضُ أزْواجِهِ: إنَّا لَنَكْرَهُ المَوْتَ، قالَ: ليسَ ذاكِ، ولَكِنَّ المُؤْمِنَ إذا حَضَرَهُ المَوْتُ بُشِّرَ برِضْوانِ اللَّهِ وكَرامَتِهِ، فليسَ شَيءٌ أحَبَّ إلَيْهِ ممَّا أمامَهُ؛ فأحَبَّ لِقاءَ اللَّهِ، وأَحَبَّ اللَّهُ لِقاءَهُ، وإنَّ الكافِرَ إذا حُضِرَ بُشِّرَ بعَذابِ اللَّهِ وعُقُوبَتِهِ، فليسَ شَيءٌ أكْرَهَ إلَيْهِ ممَّا أمامَهُ؛ كَرِهَ لِقاءَ اللَّهِ، وكَرِهَ اللَّهُ لِقاءَهُ.
“Siapapun yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya.
Aisyah atau sebagian istrinya berkata: “Kami membenci kematian.”
Beliau bersabda: “Bukan itu, tetapi seorang mu’min, ketika kematian datang kepadanya, diberi kabar gembira dengan keridhaan dan karamah Allah, karena tidak ada yang lebih dicintainya daripada apa yang ada di depannya. Maka dia senang bertemu dengan Allah dan Allah senang bertemu dengannya. Dan orang kafir, jika dia diberi kabar tentang azab dan siksaan Allah, sehingga tidak ada yang lebih dibencinya daripada apa yang ada di depannya; Dia benci bertemu Allah, dan Allah benci bertemu dengannya.” (HR. Bukhari no. 6507 dari Ubadah bin Shamit)
Kisah 2 orang terlaknat yang membenci Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
1. Utbah bin Abu Lahab. Dikutip dari Ensiklopedia Al-Qur’an bahwa Utbah berbicara lantang di hadapan Rasulullah SAW untuk menceraikan putrinya yang belum pernah digaulinya. Lalu Beliau mengadu kepada Allah SWT, “Ya Allah, kirimkan kepadanya salah satu dari anjing-anjing Mu.” Tidak lama setelah itu, Utbah bepergian memimpin kafilah dagang ke negeri Syam. Sesampainya kafilah dagang itu di sebuah daerah (al-Ghadirah), tiba-tiba dari kejauhan terdengar aum singa. Teringat doa Nabi, Utbah bertanya pada rombongannya dengan nada ketakutan, “Suara apa yang kita dengar?”
Unta-unta kafilah dagang berontak ketakutan ketika mendengar aum singa itu. Kemudian tampaklah singa itu di belakang sebuah dataran tinggi. Para kafilah dagang menyadari bahwa doa Rasulullah SAW terkabulkan. Utbah berkata sambil berteriak, “Saya akan memberi hadiah seribu dinar jika saya diselamatkan dari terkaman singa itu.” Segera Utbah diposisikan di tengah-tengah mereka dan segera mengamankan barang dagangannya. Namun, singa itu pun menyerangnya. Kira-kira sejarak satu lompatan, singa itu melompat tepat mengenai Utbah. Singa itu mencabik-cabik tubuh Utbah dengan taringnya, menelan kepalanya, dan menggiringnya hingga terputus lehernya. Singa itu tidak melukai unta dan rombongan lainnya. Akhirnya singa itu menghilang begitu saja seolah-olah ditelan bumi. Meskipun Utbah bin Abu Lahab dalam penjagaan ketat, namun kematian tetap menjemputnya.
2. Vilks. Menyadur dari Terkini.id, kartunis yang berusia 75 tahun itu tewas saat mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan sebuah truk. Dua polisi yang mengawalnya pun tewas dalam kecelakaan. Setelah membuat kartun Nabi Muhammad beberapa waktu lalu, Vilks diketahui hidup di bawah perlindungan polisi sejak kartun kontroversial, yang dibuatnya tahun 2007 lalu, dan memicu banyak ancaman pembunuhan. Juru bicara kepolisian itu menjelaskan bahwa tidak ada kecurigaan adanya kesengajaan atau tindak kriminal dalam kecelakaan ini. Kecelakaan itu terjadi di dekat sebuah kota kecil bernama Markaryd, ketika mobil yang ditumpangi Vilks sedang melaju, tiba-tiba bertabrakan dengan sebuah truk yang datang dari arah berlawanan. Kedua kendaraan terbakar dan sang sopir truk harus dirawat di rumah sakit. Dalam pernyataannya, Kepolisian Swedia menyatakan bahwa penyebab kecelakaan itu belum diketahui secara jelas. Meskipun Vilks selalu berada di bawah perlindungan polisi sejak kartun Nabi Muhammad yang dibuatnya tahun 2007 memicu kemarahan di kalangan umat Muslim. Meskipun Vilks selalu dikawal polisi, namun kematian tetap menjemputnya.
Beberapa faedah dari tulisan ini:
*Satu,* “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (Mafhum Al-Qur’an)
*Dua,* “Siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya dan siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya.” (Mafhum Al-Hadits)
*Tiga,* Utbah bin Abu Lahab dan Vilks merupakan dua sosok manusia pembenci Rasulullah yang tewas dalam keadaan mengenaskan meskipun selalu dikawal ketat. Wallahu alam.
Diolah dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah!
*(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah)*