Oleh: Hayat Abdul Latief
Sujud merupakan bentuk diri yang memasrahkan diri kepada Allah Swt. karena kita adalah hamba yang kecil yang tidak berdaya tanpa adanya bantuan dari Allah SWT. Ada 7 anggota badan yang ikut serta dalam cara sujud, antara lain: telapak tangan kanan dan kiri; lutut kanan dan kiri; ujung telapak kaki kanan dan kiri; serta kening & hidung yang keseluruhannya menempel pada tempat sujud.
Bacaan Sujud. Dari Hudzaifah, yang termuat dalam Sunan yang empat, pada saat sujud Rasulullah SAW membaca bacaan sujud berikut sebanyak tiga kali;
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى
“Mahasuci Tuhanku yang Maha tinggi.”
Riwayat lain yang berasal dari Aisyah yang termaktub dalam Ash-Shahihain, saat sujud (dan ruku’) Rasulullah SAW memperbanyak bacaan berikut,
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
“Maha suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku.”
Rasulullah SAW juga membaca doa berikut saat ruku dan sujud, sebagaimana bersandar pada hadits yang termuat dalam Shahih Muslim.
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
“Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril.”
Jumlah Bacaan Sujud. Tasbih yang dibaca saat sujud dan ruku’ sebaiknya dibaca tidak kurang dari tiga kali. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa batas minimal membaca tasbih saat sujud adalah satu kali.
Ada juga pendapat lain menganjurkan membaca tasbih saat sujud sebanyak sepuluh kali dan ini dinilai lebih sempurna. Para ulama yang meyakini hal ini berhujjah dengan hadits Said bin Jabir dari Anas r.a, ia berkata, “Aku tidak melihat seorang pun yang salatnya mirip salat Rasulullah SAW selain orang ini, yaitu Umar bin Abdul Aziz. Perkiraan lamanya ruku’ adalah bacaan tasbih sebanyak sepuluh kali.” (HR Abu Daud dalam kitab Ash-Shalah dan An-Nasa’i dalam kitab at-Tahbiq)
Doa dalam Sujud. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda;
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Posisi terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i).
Masalah
Doa dalam sujud dengan doa yang ma’tsur mustahab menurut ijma ulama, seperti doa sapu jagat dan doa birrul walidain. Demikian juga doa dengan bahasa Arab, ulama sepakat boleh dan tidak membatalkan shalat. Namun doa selain dengan bahasa Arab tidak boleh dan membatalkan shalat.
Kesalahan Dalam Sujud
Di bawah ini beberapa kesalahan dalam sujud:
1. Tidak menempelkan hidung ke tempat sujud. Perhatikan hadits berikut,
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً لَا يُصِيبُ الْأَنْفُ مِنْهَا مَا يُصِيبُ الْجَبِينَ
“Allah tidak menerima shalat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah, sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah”. (HR. Ibnu Abi Syaibah, Abdurrazaq)
2. Meletakkan siku di lantai. Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
اعْتَدِلُوا فِي السُّجُودِ، وَلاَ يَبْسُطْ ذِرَاعَيْهِ كَالكَلْبِ
“Bersikaplah I’tidal ketika sujud, dan janganlah kalian menghamparkan lengannya sebagaimana anjing (mengahamparkan lengannya di lantai).”
3. Membaca Al Qur’an. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
أَلَا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا
“Sesungguhnya aku dilarang untuk membaca Al Qur’an ketika rukuk dan sujud” (HR. Muslim)
4. Tidak menghadapkan jari-jari ke kiblat.
5. Tidak menempelkan Kaki di lantai. Wallahu a’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)