Oleh: Hayat Abdul Latief

Sebagai orang tua, tentu bukan saja memenuhi kebutuhan fisik anak, namun memiliki kewajiban menuntun mereka menuju kepada kebenaran dan menjauhkan dari kerusakan sedini mungkin. Berkaitan pendidikan agama, Allah SWT berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik di dunia dan akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)

Ayat di atas diperkuat sabda Rasulullah SAW,

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur 7 tahun, dan apabila sudah mencapai umur 10 tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.” (HR. Abu Daud)

Ayat dan hadits di atas, menekankan pendidikan agama sedini mungkin kepada anak-anak, agar di kemudian hari terbiasa dengan shalat dan amal agama lainnya. Pembiasaan dari kecil akan mempermudah melaksanakannya ketika sudah dewasa.

Orang tua bijaksana tidak menuruti semua kemauan anaknya misalnya dalam hal jajan dan penggunaan gadget tanpa batas. Kalau orang tua menuruti semua kemauan anaknya, maka hakikatnya menjerumuskan mereka dan membahayakan masa depannya.

Orang tua yang memiliki tekad yang baik untuk mendidik anaknya sedini mungkin, harus dibarengi dengan ketaatan dari seorang anak. Taat dalam hal kebaikan dan kebenaran. Berkenan dengan itu, Rasulullah SAW bersabda,

 بِرُّوْا آبَاءَكُمْ تَبِرَّكُمْ اَبْنَاؤُكُمْ وَ عِفُّوْا تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ. (رواه الطبرانى)

Berbaktilah kepada ibu-bapakmu maka anak-anakmu akan berbakti kepadamu. Jagalah kehormatan dirimu maka istri-istrimu pun akan menjaga kehormatan dirinya.” (HR. Thabrani)

Mengenai Fadhilah birrul walidain, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ بَرَّ وَالِدَيْهِ طُوْبَى لَهُ زَادَ اللهُ فٍِيْ عُمُرِهِ

Siapa yang berbakti kepada kedua orang-tuanya, maka sangat beruntung baginya, Allah akan menambah umurnya.” (HR. Abu Ya‘la, Ath-Thabrani, Al-Asbahani dan Al-Ḥakim dari Mu’adz bin Jabal. Al-Ḥakim mengatakan hadits shaḥīḥ isnad-nya)

Orang tua dan anak yang shalih, melahirkan masyarakat yang shalih. Bukankah negara yang baik berasal dari masyarakat yang baik, masyarakat yang baik berasal dari keluarga yang baik, dan keluarga yang baik berasal dari orang tua dan anak yang baik. Wallahu a’lam

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!

(Khadim Korp Da’i An Nashihah danAlumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *