Pembinaan Remaja di Bulan Ramadhan Untuk Menghindari Tawuran dan Kenakalan Lainya
Oleh: Hayat Abdul Latief
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Jika Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
…….
Pembinaan remaja di bulan Ramadhan sangat penting untuk membentuk akhlak yang baik dan menjauhkan mereka dari perilaku negatif seperti tawuran dan pergaulan bebas. Berikut adalah beberapa langkah strategis dalam membina remaja selama bulan suci ini:
Satu, menanamkan kesadaran tentang keutamaan Ramadhan. Remaja perlu memahami bahwa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga waktu untuk memperbaiki diri. Mereka harus diajarkan tentang pahala berlipat ganda dan keistimewaan bulan ini. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim di atas bisa menjadi motivasi bagi remaja untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi perbuatan maksiat selama Ramadhan.
Dua, mengaktifkan peran masjid dalam pembinaan. Masjid harus menjadi pusat kegiatan remaja dengan mengadakan berbagai program seperti:
a. Shalat berjamaah dan kajian Islami: Membantu remaja memahami ajaran Islam dengan lebih baik.
b. Pesantren Kilat: Program intensif selama Ramadhan untuk membina akhlak remaja.
c. Kegiatan sosial: Seperti berbagi takjil, bakti sosial, dan menggalang dana untuk kaum dhuafa.
Dengan adanya kegiatan ini, remaja akan lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan positif.
Tiga, memperkuat peran keluarga dalam Pendidikan Agama Islam. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam beribadah dan berakhlak baik. Langkah konkret yang bisa dilakukan keluarga antara lain:
a. Mengajak anak shalat berjamaah dan tadarus Al-Qur’an bersama.
b. Mengawasi pergaulan mereka, terutama di waktu sahur dan setelah tarawih.
c. Berdiskusi tentang hikmah puasa dan ajaran Islam.
Empat, menciptakan lingkungan yang kondusif. Agar remaja terhindar dari pengaruh negatif, lingkungan harus mendukung perkembangan akhlak mereka. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat bisa berperan dengan:
a. Meningkatkan keamanan di lingkungan sekitar agar tidak terjadi tawuran.
b. Mengadakan kegiatan kepemudaan berbasis Islam seperti lomba cerdas cermat Islam, hafalan Al-Qur’an, dan seni Islami.
c. Mencegah peredaran minuman keras dan narkoba yang sering menjadi pemicu kenakalan remaja.
Lima, memberikan pemahaman tentang bahaya tawuran dan kenakalan remaja. Tawuran yang sering terjadi di bulan Ramadhan harus dicegah dengan memberikan pemahaman kepada remaja tentang dampak buruknya. Rasulullah SAW bersabda:
لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” (HR. Ibnu Majah)
Mereka perlu diberikan edukasi tentang dampak hukum, sosial, dan agama dari perbuatan tersebut agar mereka berpikir ulang sebelum bertindak.
Enam, mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Remaja sering terjerumus dalam kenakalan karena banyak waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, mereka bisa diarahkan untuk:
a. Mengikuti pelatihan keterampilan seperti kaligrafi, videografi Islami, atau memasak untuk berbagi takjil.
b. Mengikuti kompetisi Islami seperti lomba ceramah atau hafalan Al-Qur’an.
c. Menulis pengalaman kegiatan selama Ramadhan.
Tujuh, melanjutkan lembinaan Pasca-Ramadhan. Pembinaan tidak boleh berhenti setelah Ramadhan berakhir. Agar kebiasaan baik tetap bertahan, perlu ada tindak lanjut seperti:
a. Mengadakan halaqah remaja secara rutin setelah Ramadhan.
b. Melibatkan mereka dalam kegiatan dakwah dan sosial sepanjang tahun.
c. Memantau perkembangan mereka agar tidak kembali ke kebiasaan negatif.
………
Khulashatul qaul, Ramadhan adalah waktu terbaik untuk membina remaja agar menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan pendekatan yang melibatkan masjid, keluarga, dan lingkungan sekitar, diharapkan remaja bisa menjauhi kenakalan seperti tawuran dan mengisi Ramadhan dengan ibadah serta kegiatan positif. Pembinaan yang baik akan menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia dan menjadi kebanggaan umat Islam. Wallahu a’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)