Deskripsi Tiga Kitab
1. Fathul Qarib al-Mujib
Penulis: Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazi
Jenis: Syarah (penjelas) dari Matn Abi Syuja’
Isi: Membahas fikih Mazhab Syafi’i dari bab thaharah hingga muamalah, dengan gaya bahasa yang padat dan sistematis.
Kelebihan: Populer di pesantren sebagai kitab pengantar fikih tingkat menengah. Dipelajari setelah Safinatun Najah.
2. Safinatun Najah
Penulis: Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami
Jenis: Matan ringkas
Isi: Dimulai dengan pembahasan akidah, lalu membahas thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji.
Kelebihan: Sangat sederhana dan cocok untuk pemula. Bahasa mudah, struktur ringkas.
3. Fathul Mu’in
Penulis: Syekh Zainuddin al-Malibari
Jenis: Syarah atas Qurrah al-‘Ain
Isi: Fikih lengkap dari ibadah hingga jinayah, warisan, muamalah, pernikahan, dan lain-lain.
Kelebihan: Lebih luas cakupan dan mendalam. Digunakan pada level lanjutan. Memiliki hasyiyah terkenal: I’anatut Thalibin.
—
Kesamaan Ketiga Kitab
1. Mazhab yang Digunakan
Ketiganya mengikuti Mazhab Syafi’i, dan menjadi rujukan utama dalam pembelajaran fikih dalam tradisi Syafi’iyyah, terutama di pesantren Asia Tenggara.
2. Fokus Pembahasan
Ketiganya membahas fikih ibadah, terutama rukun Islam seperti thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji.
Fathul Mu’in dan Fathul Qarib juga membahas muamalah dan aspek hukum sosial lainnya.
3. Struktur Sistematis
Ketiganya menggunakan pendekatan sistematis dan bertahap dalam menjelaskan materi.
Safinatun Najah cocok untuk pemula, Fathul Qarib untuk menengah, dan Fathul Mu’in untuk lanjutan.
4. Digunakan di Pesantren Tradisional
Ketiganya sangat populer di dunia pesantren, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Merupakan bagian dari kurikulum berjenjang: Safinah → Fathul Qarib → Fathul Mu’in.
5. Gaya Penulisan yang Klasik
Semua menggunakan bahasa Arab klasik dengan gaya penulisan yang khas ulama salaf, padat makna, dan minim hiasan.