Zakat Ilmu dan Nasihat

Oleh Badrah Uyuni, untuk jiwamu yang ingin kembali tenang.

Setiap yang Allah karuniakan, ada zakatnya.
Harta ada zakatnya.
Tubuh ada zakatnya.
Waktu ada zakatnya.
Bahkan ilmu dan nasihat pun… ada zakatnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Setiap sendi dari tubuh manusia wajib dizakati setiap hari…”
(HR. Bukhari dan Muslim)

…dan termasuk zakat itu adalah menyampaikan kebaikan, memberi nasihat, dan mengajarkan ilmu.

Namun, seperti zakat harta,
ilmu dan nasihat pun baru wajib dibagikan setelah mencapai nishabnya.
Dan nishab itu adalah ketika hati telah mengambil pelajaran untuk dirinya sendiri.

Bagaimana seseorang bisa menasihati,
jika ia sendiri belum mengambil nasihat?
Bagaimana seseorang bisa mengajarkan,
jika dirinya belum belajar dengan sungguh?

Allah mewahyukan kepada Nabi Isa ‘alaihis salam:

> “Wahai Isa, nasihatilah dirimu! Jika engkau telah mengambil nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika tidak, malulah kepada-Ku.”
— (Diriwayatkan dari atsar ulama salaf)

Imam Malik rahimahullah berkata:

> “Barangsiapa menuntut ilmu untuk dirinya sendiri, maka itu adalah tanda keikhlasan. Barangsiapa menuntut ilmu untuk dibicarakan, maka itu adalah riya.”

Nasihat seperti hujan:
Ia tak menghidupkan tanah,
kecuali jika tanah itu mau menyerapnya.
Maka, sebelum menjadi pemberi nasihat,
jadilah pencari nasihat.

_Sebelum menjadi guru,_
_jadilah murid seumur hidup._

_Ilmu bukan untuk dibanggakan,_
_tapi untuk disampaikan._
_Nasihat bukan untuk_ _meninggikan diri,_
_tapi untuk merendahkan hati._

Dan sungguh…
ilmu akan bertambah ketika dizakati.
Ia tumbuh saat disebarkan,
ia menguat saat diajarkan,
ia menjadi cahaya saat diamalkan.

Allah berfirman:

> “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)

Namun…
yang diberi derajat tinggi adalah yang benar-benar mengambil ilmu, bukan sekadar membicarakannya.

???? *Maka, jangan hanya senang menasihati…*
*tapi teruslah meminta nasihat.*

Jangan hanya puas berbicara,
tapi biasakan mendengarkan.

Jangan hanya mengutip,
tapi biasakan menyerap.

Jejak-jejak kecil dari hati yang terus mencari pulang.
Terus belajar, terus meminta nasihat,
hingga Allah ridha,
dan hatimu pun kembali tenang.

???? _Untuk jiwamu yang ingin kembali…_
???? @JejakJiwa | #JejakJiwa | #ZakatIlmu

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *