Sabar dan Menanggung Penderitaan di Jalan Allah SWT
Oleh: Hayat Abdul Latief
Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
……..
Sabar merupakan kemampuan menahan diri dalam menghadapi ujian, musibah, dan kesulitan dengan penuh keikhlasan dan tawakal kepada Allah. Dalam Islam, sabar memiliki kedudukan yang tinggi karena merupakan bagian penting dari iman. Rasulullah SAW bersabda,
الصَّبْرُ نِصْفُ الإِيمَانِ
“Sabar adalah separuh dari iman.” (HR. Baihaqi)
Sedangkan menanggung penderitaan di jalan Allah adalah ujian yang sering dihadapi oleh para nabi, sahabat, dan orang-orang saleh. Mereka mengalami berbagai kesulitan, seperti ancaman, pengasingan, bahkan penyiksaan, tetapi tetap teguh karena yakin akan balasan Allah SWT. Firman-Nya,
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
“Dan sungguh, Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
Keutamaan Sabar
Al-Quran banyak menegaskan keutamaan sabar. Salah satunya adalah jaminan pahala yang besar tanpa batas bagi orang yang bersabar. Allah SWT berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Pahala yang tak terhitung ini menjadi motivasi bagi orang-orang beriman untuk terus bertahan dalam kesabaran.
Rasulullah SAW memberikan teladan tentang pentingnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan bahwa sabar adalah anugerah besar yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Beliau bersabda,
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Bukhari, no. 1469)
Teladan Kesabaran Para Nabi
Para nabi adalah contoh utama dalam menanggung penderitaan di jalan Allah. Mereka semua sabar menghadapi penderitaan demi menegakkan agama Allah SWT:
a. Nabi Nuh: Berdakwah selama 950 tahun menghadapi hinaan dan penolakan dari kaumnya.
b. Nabi Ibrahim: Menghadapi raja Namrud dan dibakar hidup-hidup karena menegakkan tauhid.
c. Nabi Muhammad SAW: Dilempari batu di Thaif, diusir dari Makkah, dan menghadapi berbagai cobaan dari kaum Quraisy.
Kesabaran membawa berbagai hikmah bagi seorang mukmin:
a. Menghapus dosa: Rasulullah SAW bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa keletihan, sakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, atau kecemasan hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari, no. 5641)
b. Meningkatkan derajat di sisi Allah
c. Menguatkan hati dan iman
Janji Allah bagi Orang-Orang yang Sabar
Allah memberikan janji yang agung bagi orang-orang yang bersabar:
أُو۟لَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌۭ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۭ ۖ وَأُو۟لَـٰئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ
“Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157)
Sabar terbagi menjadi tiga bentuk utama:
a. Sabar dalam ketaatan: Tetap istiqamah menjalankan perintah Allah meskipun berat.
b. Sabar dalam menjauhi maksiat: Menahan diri dari hal-hal yang dilarang Allah.
c. Sabar menghadapi takdir Allah: Ridha menerima ujian, musibah, dan penderitaan.
Untuk melatih kesabaran, seorang mukmin dapat melakukan beberapa hal:
a. Perbanyak dzikir dan shalat untuk menenangkan hati.
b. Berdoa kepada Allah memohon kekuatan dan keteguhan iman.
c. Mengingat balasan akhirat yang lebih besar dari penderitaan dunia.
d. Meneladani kisah para nabi dan orang-orang saleh.
Bahaya Ketidaksabaran
Ketidaksabaran dalam menghadapi ujian dapat membawa banyak kerugian:
a. Putus asa dan meninggalkan ibadah.
b. Mudah marah dan menyalahkan takdir.
c. Terjerumus dalam maksiat untuk mencari jalan keluar cepat.
Allah memperingatkan tentang bahaya orang yang tidak bersabar:
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)
……..
Faedah:
Satu, kesabaran membawa kemenangan.
Dua, sabar adalah tanda keimanan sejati.
Tiga, sabar membawa kemuliaan di dunia dan akhirat.
Empat, dengan kesabaran, seorang mukmin akan mendapat pahala tanpa batas.
Lima, ujian hidup hanyalah sementara, sedangkan balasan Allah SWT bersifat kekal. Wallahu a’lam.
Semoga kita semua diberi kekuatan untuk selalu bersabar dalam menghadapi setiap ujian dan menjadi hamba yang dicintai Allah SWT! Aamiin!
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)
