Puasa Melatih Kesabaran

Oleh: Hayat Abdul Latief

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Rasulullah SAW bersabda:

الصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ

“Puasa adalah separuh dari kesabaran.” (HR. Ibnu Majah, no. 1745)

……

Puasa merupakan ibadah yang tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengajarkan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Kesabaran merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Dalam puasa, seorang Muslim belajar untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, termasuk emosi dan hawa nafsu.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk kemaksiatan dan amarah.

Kesabaran dan puasa memiliki keterkaitan yang sangat erat. Orang yang berpuasa harus mampu bersabar dalam menahan rasa lapar, haus, serta menjaga lisan dan perbuatannya agar tidak merusak ibadah puasanya.

Kesabaran dalam Menahan Hawa Nafsu

Puasa melatih seseorang untuk mengendalikan hawa nafsu. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyebutkan:

الصَّوْمُ كَسْرُ شَهْوَةِ النَّفْسِ وَتَهْذِيبُهَا، وَبِهِ يُتَقَرَّبُ إِلَى اللَّهِ

“Puasa adalah cara untuk menghancurkan hawa nafsu dan mendidiknya. Dengannya seseorang bisa mendekatkan diri kepada Allah.”

Hawa nafsu sering kali menjadi penyebab manusia terjerumus dalam maksiat. Dengan berpuasa, seorang Muslim dilatih untuk menahan diri dari keinginan-keinginan duniawi yang berlebihan, sehingga hati dan pikirannya menjadi lebih bersih dan dekat dengan Allah.

Kesabaran dalam Menghadapi Ujian

Puasa juga mengajarkan seorang Muslim untuk sabar dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Puasa mengajarkan kita untuk tetap bersyukur dan bersabar meskipun dalam keadaan sulit, karena di balik setiap ujian terdapat hikmah yang besar.

Kesabaran dalam Mengendalikan Emosi

Salah satu bentuk kesabaran yang diajarkan dalam puasa adalah mengendalikan emosi. Puasa bukan hanya tentang menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perilaku buruk dan emosi negatif. Rasulullah SAW bersabda:

فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari, no. 1894 dan Muslim, no. 1151)

Kesabaran sebagai Jalan Menuju Surga

Kesabaran dalam menjalankan puasa adalah salah satu cara untuk meraih surga. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat, dan tidak ada yang masuk melalui pintu itu selain mereka.” (HR. Bukhari, no. 1896 dan Muslim, no. 1152)

Alhasil, puasa adalah ibadah yang melatih kesabaran dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam menahan hawa nafsu, menghadapi ujian, maupun dalam mengendalikan emosi. Kesabaran dalam puasa tidak hanya membawa manfaat di dunia, tetapi juga menjanjikan pahala besar di akhirat. Dengan memahami hikmah puasa dan kesabaran, seorang Muslim dapat lebih maksimal dalam menjalankan ibadah ini serta meraih ketakwaan yang lebih tinggi kepada Allah. Wallahu a’lam.

Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!

(Khadim Korp Da’i An Nashihah dan Alumni Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *