Biografi Imam Abu al-Hasan al-Asy‘ari
Nama lengkap beliau adalah Abu al-Hasan ‘Ali ibn Isma‘il ibn Abi Bishr al-Asy‘ari. Beliau lahir sekitar tahun 260 H / 874 M di Basrah, Irak. Beliau dinisbahkan kepada kabilah Asy‘ari, sebuah kabilah Yaman yang terkenal dalam sejarah Islam.
Imam Abu al-Hasan al-Asy‘ari tumbuh dalam lingkungan intelektual. Beliau awalnya mengikuti ajaran Mu‘tazilah, dan bahkan menjadi salah satu tokoh penting dalam mazhab itu selama sekitar 40 tahun. Salah satu gurunya dalam Mu‘tazilah adalah Abu ‘Ali al-Jubba’i, seorang ulama besar Mu‘tazilah di Basrah.
Namun, pada usia sekitar 40 tahun, al-Asy‘ari mengalami perubahan pemikiran yang mendalam. Ia meninggalkan ajaran Mu‘tazilah setelah merenungi kebenaran dan mengkaji Al-Qur’an serta hadis dengan mendalam. Sejak saat itu, ia mendedikasikan dirinya untuk membela akidah Ahl al-Sunnah wa al-Jama‘ah.
Imam al-Asy‘ari dikenal sebagai pendiri mazhab teologi Asy‘ariyah, yang menjadi salah satu aliran utama dalam akidah Ahl al-Sunnah. Ia menggabungkan pendekatan rasional dan tekstual dalam menetapkan akidah Islam, sebagai respons terhadap tantangan pemikiran rasional ekstrem dari Mu‘tazilah dan juga pendekatan tekstual semata dari sebagian kelompok lain.
Beberapa poin penting dalam pemikirannya:
Menegaskan kemahakuasaan Allah tanpa menafikan keadilan-Nya.
Meyakini bahwa akal memiliki peran penting, tetapi tetap tunduk kepada wahyu.
Membela sifat-sifat Allah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, tanpa menyerupakannya dengan makhluk (tanzih), serta tanpa menafikannya (ta‘thil).
Memperkuat keimanan berdasarkan hujjah rasional dan dalil-dalil syar‘i.
Beberapa karya penting Imam al-Asy‘ari antara lain:
Maqalat al-Islamiyyin wa Ikhtilaf al-Musallin – buku ini memuat berbagai pandangan teologis dalam Islam dan menjadi rujukan sejarah pemikiran Islam.
al-Ibanah ‘an Ushul al-Diyanah – karya ini merupakan penjelasan akidah Ahl al-Sunnah setelah beliau meninggalkan Mu‘tazilah.
Risalah fi Istitâ‘ah dan berbagai risalah lainnya dalam bidang kalam dan ushuluddin.
Imam Abu al-Hasan al-Asy‘ari wafat di Baghdad pada tahun 324 H / 936 M. Beliau meninggalkan warisan intelektual yang besar, terutama dalam bidang teologi Islam (ilmu kalam), dan hingga kini pemikirannya menjadi pijakan akidah bagi mayoritas umat Islam, terutama di kalangan mazhab Syafi‘i dan Maliki.