
KH Saifuddin Amsir: Maulana Syeikh, Ulama yang Disanjung Ulama Dunia
Perkembangan dan dinamika Nahdlatul Wathan (NW) terus mendapat perhatian positif dari berbagai kalangan, termasuk dari KH Saifuddin Amsir, Pimpinan Pondok Pesantren Ash-Syiratu Asy-Syafi’iyah Jakarta. Menurut beliau, sosok Maulana Syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memiliki kekuatan jiwa yang menyatu dengan kecerdasan intelektual serta komitmen keyakinan yang kuat, sehingga membuatnya dihormati bukan hanya oleh para ulama di Makkah, tetapi juga oleh para ulama besar di Indonesia.
KH Saifuddin Amsir mengenal nama besar Maulana Syeikh sejak tahun 1970-an, saat beliau masih duduk di bangku Aliyah Asy-Syafi’iyah. Kala itu, Maulana Syeikh berkunjung ke rumah KH Abdullah Syafi’i di Jakarta. “Banyak teman-teman seangkatan saya yang berasal dari Lombok, sehingga saya tidak sulit mengenal sosok Maulana Syeikh lebih jauh,” ujar beliau saat ditemui tim SinarLIMA di kediamannya.
Saat itu, banyak santri di Asy-Syafi’iyah yang berasal dari Lombok, dan hampir semuanya merupakan alumni pesantren Nahdlatul Wathan. Di antara mereka ada yang bernama Muksin dan Said, bahkan ada dari Bali seperti Ketut Daimuddin — semuanya alumni NW. Melalui pergaulan dan diskusi dengan teman-teman inilah, KH Saifuddin mulai mengenal lebih dalam tentang pribadi dan perjuangan Maulana Syeikh, termasuk ajaran-ajarannya seperti Hizib Nahdlatul Wathan.
Salah satu hal yang sangat menarik perhatian beliau adalah pengantar dari Maulana Syeikh dalam cetakan Hizib NW tahun 1975. Di sana, Maulana Syeikh menyampaikan bahwa jika ada seseorang yang kesurupan — atau dalam bahasa Jakarta “kemasukan setan” — maka cukup dibisikkan di telinganya:
“Tuan Guru Pancor kirim salam, supaya kamu keluar.”
Menurut kepercayaan, jin itu akan langsung pergi hanya dengan menyebut nama Maulana Syeikh.
KH Saifuddin mengaku terkejut karena kalimat ini mirip dengan yang terdapat dalam karya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Dalam kitabnya, jika ada yang kesurupan, cukup dikatakan, “Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menyuruhmu keluar,” maka jin pun akan keluar. Kesamaan ini membuat KH Saifuddin semakin takjub dengan maqam dan keilmuan Maulana Syeikh.
—-
(Dirilis dari tabloid SinarLima edisi ke 8/03 Maret 2012) Dinamika dan perkembangan
