Sesuai dengan ajaran para ulama Ahlussunah wal jama’ah dalam rangka memperingati hari kelahiran nabi Muhammad Saw, Ma’had Aly Zawiyah Jakarta menggelar Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang berlokasi di kediaman Buya KH Saifuddin Amsir, Jakarta, ahad 15 Nopember 2020, dalam sambutannya KH Mohammad Adnan mengatakan Ma’had aly Zawiyah Jakarta tidak lepas dari ajaran ahlussunah wal jama’ah.
Acara maulid yang bertajuk “Tantangan Ma’had Aly di era pandemi dan kemajuan teknologi” menghadirkan Kh Lutfi Fathullah sebagai pengisi materi di acara tersebut.
Tak segan Kh Lutfi Fathullah mengambil momentum untuk mengedukasi para Mahasantri dalam rangka pemanfaatan teknologi.
Dalam tausiyahnya beliau mengabarkan bahwa pondok pesantren asuhannya telah menjadi sasaran bagi para pemuda untuk belajar dan mengasah kemampuan berteknologi terutama dalam bidang IT, kini tercatat 27 kampus yang sudah MoU dengan pondok pesantren asuhannya.
KH Lutfi Fathullah cucu dari Guru Mughni jakarta merupakan salah satu tokoh ulama yang terjun dalam dunia teknologi bidang pendidikan islam terutama dalam teknologi digital, salah satu karya hasil pemikirannya yang kemudian dibuat oleh timnya adalah aplikasi perpustakaan Islam digital, sebuah aplikasi yang berisi 8000 judul kitab dari berbagai cabang keilmuan, Dan disetiap harinya tak kurang sekitar 13 ribu pengguna mengunjungi aplikasi ini, tutur beliau.
Tak hanya berbicara seputar literasi yang di balut digitalisasi, beliau juga menjelaskan perkara kecil jika dimanfaatkan dengan kemajuan teknologi maka akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan orang banyak. kini beliau juga tengah menggeluti bidang hidroponik, yakni menaman menggunakan media air. menurut hemat saya situasi pandemi saat ini yang menuntut masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan di rumah, menjadi salah satu acuan beliau dalam menekuni bidang hidroponik, dengan menggunakan teknologi yang sederhana dan waktu yang sangat sedikit untuk berbudidaya hidroponik, masyarakat akan menjadi lebih kreatif dan produktif menghasilkan sayuran untuk di masak sendiri, bahkan jika di tekuni dalam waktu berkepanjangan dan dijadikan sebagai sebuah usaha maka hasilnya begitu menguntungkan.
Sosok KH Lutfi Fathullah merupakan teladan khususnya bagi para Mahasantri, kemajuan teknologi memaksa seseorang untuk ikut terbawa arus di dalamnya, yang tidak perduli akhirnya terbilang ketinggalan zaman, karenanya para santri harus menunjukkan eksistensinya di bidang teknologi, kendati demikian tantangannya ialah fasilitas serta pengajar teknologi di instansi pesantren yang masih minim, hal ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi para pimpinan pondok pesantren, para Kyai harus banyak belajar dari sepak terjang KH Lutfi Fathullah.