Oleh: Hayat Abdul Latief

 

Salam merupakan ucapan sakral dalam Islam dengan beberapa alasan:

 

1. Salam merupakan sapaan Allah subhanahu wata’ala kepada penduduk Jannah.

 

سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ

 

(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (QS Yasin: 58)

 

2. Salam merupakan sambutan para malaikat untuk orang-orang bertakwa penghuni surga.

 

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ

 

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zumar: 73)

 

3. Sapaan penghormatan dan doa sesama muslim.

 

4. Ucapan keselamatan atas kelahiran nabi Yahya.

 

وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

 

“Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 15)

 

5. Ucapan keselamatan atas kelahiran nabi Isa

 

وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

 

“Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa ‘alaihissalam), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (QS. Maryam: 33).

 

*Ucapan Selamat Keagamaan*

 

Dalam hal ini, ucapan selamat sangat sakral dalam agama Islam. Menurut tingkat keterbatasan ilmu penulis, dikarenakan 3 hal:

 

1. Kata Salaam (السلام) merupakan satu nama dari Asmaul Husna.

 

2. kata Islam (الاسلام) diambil dari kata سلام itu sendiri.

 

3. Untuk wilayah akidah, bentuk toleransinya bukan dengan mengucapkan “selamat….” Namun tidak menggangu kenyamanan mereka merayakan ritual keagamaanya.

 

*Ucapan Selamat Di Luar Keagamaan*

 

Dalam hal ini menurut hemat penulis terbagi menjadi dua. *Pertama,* ucapan selamat yang berbentuk sapaan ( _greeting_ ), seperti ucapan Selamat Pagi, Siang dan seterusnya. Meski demikian, Allah memberikan pengganti sapaan yang terbaik sesama muslim tanpa melihat ruang dan waktu, yakni, ucapan:

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركانه

 

Dan tentu yang mengucapkannya bernilai pahala di sisi Allah subhanahu wata’ala.

 

*Kedua,* Ucapan selamat tahni’ah ( _congratulations_ ) Contoh tahni’ah: Congratulations on your achievement!, Selamat atas pencapaianmu. Congratulations on your success!, Selamat atas kesuksesanmu! Congratulations on this brilliant success! Selamat atas kesuksesan brilianmu.

 

Ucapan selamat tahni’ah atau congratulations di luar keagamaan dalam hal ini boleh diucapkan meskipun kepada teman atau rekan kerja yang non-muslim, karena bersifat ucapan selamat yang tidak mengandung unsur akidah atau keyakinan. Wallahu a’lam.

 

*Faedah:*

 

*Satu,* Salaam merupakan ucapan sakral dalam Islam

 

*Dua,* bentuk toleransi bukan mengucapkan “Selamat….” terhadap ritual agama lain. Toleransi dengan mempersilahkan mereka merayakan hari keagamaanya tanpa mengusik ketenangan beragama.

 

*Tiga,* Allah subhanahu wata’ala tidak melarang kita berbuat baik kepada non-muslim, selama mereka tidak menerangi dan mengusir kita. Ucapan selamat tahni’ah atau congratulations di luar keagamaan boleh diucapkan meskipun kepada teman atau rekan kerja yang non-muslim, karena bersifat ucapan selamat yang tidak mengandung unsur akidah atau keyakinan.

 

*(Khadim Korp Da’i An-Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)*

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *