Oleh: Hayat Abdul Latief
Kita mengetahui bahwa asal-muasal sifat malu adalah terpuji, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
الحياءُ لا يأتي إلَّا بخيرٍ
“Malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan” (HR. Al Bukhari 6117, Muslim 37).
Karena memang sifat malu sebagian dari iman.
الإيمانُ بِضعٌ وستونَ شُعبةً ، والحَياءُ شُعبةٌ منَ الإيمانِ
“Iman itu enam puluh sekian cabang, dan malu adalah salah satu cabang dari iman” (HR. Al Bukhari 9, Muslim 35).
*Malu Yang Tercela*
Walaupun sifat malu itu pada awalnya terpuji, namun malu bisa menjadi tercela jika ia menghalangi seseorang untuk mendapatkan ilmu agama atau melakukan sesuatu yang benar. Para salaf mengatakan:
لا ينال العلم مستحى و لا مستكبر
“orang yang pemalu tidak akan meraih ilmu, demikian juga orang yang sombong”.
*Karakter Malu-Maluin*
Seorang akan terjaga kehormatannya bila memiliki sifat malu. Namun bila tidak memilikinya dan tidak tahu diri maka akan menjadi manusia yang malu-maluin. Dari Salman radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
ثلاثة لا يكلمهم الله ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم ؛ أشيمط زان، وعائل مستكبر، ورجل جعل الله بضاعته لا يشتري إلا بيمينه ولا يبيع إلى بيمينه رواه الطبراني بسند صحيح.
“Tiga golongan yang tidak diajak bicara oleh Allah (pada hari kiamat) dan tidak disucikan-Nya dan bagi mereka adzab yang pedih ( yaitu); orang yang sudah beruban (tua) yang berzina, orang miskin yang sombong, dan orang yang menjadikan Allah sebagai barang dagangannya, ia tidak membeli kecuali dengan bersumpah (dengan nama-Nya) dan tidaklah ia menjual kecuali dengan bersumpah (dengan nama-Nya)” (HR. Thabrani dengan sanad yang shahih).
*Pelajaran:*
*Satu,* asal-muasal sifat malu itu terpuji.
*Dua,* malu yang menghalangi seseorang dari ilmu dan kebaikan merupakan malu yang tercela.
*Tiga,* ciri manusia waras adalah memiliki rasa malu. Bila tidak memiliki rasa malu manusia bebas berbuat layaknya binatang.
*Empat,* ada beberapa orang yang tidak diajak bicara oleh Allah SWT karena perbuatannya yang
malu-maluin, padahal tidak diajak bicara oleh Allah merupakan azab tersendiri selain neraka. _Wal’iyadz billah_
*Lima,* ada 3 golongan orang yang tidak diajak bicara, tidak disucikan dan mendapatkan azab yang pedih
a. Allah SWT membenci anak muda yang berzina. Lebih besar lagi kemurkaan-Nya bila pelakunya orang tua. (Malu-Maluin)
b. Allah SWT membenci Orang kaya yang sombong. Lebih besar lagi kemurkaan-Nya kalau yang sombong adalah orang miskin. (Malu-maluin).
c. Allah SWT murka kepada orang yang mudah bersumpah. Apalagi kalau sumpahnya untuk menaikan pamor dan tujuan dagangnya. (Malu-maluin).
*Enam,* ucapan kenabian yang pertama: Jika engkau tidak memiliki rasa malu, berbuatlah semaumu.
*Tujuh,* milikilah sifat malu yang membawa kepada ketakwaan dan jauhilah karakter malu-maluin yang menjerumuskan kepada kehinaan dan kehancuran. Wallahu A’lam.
Diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
*(Penulis adalah Khadim Korp Da’i An-Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)*