Oleh: Hayat Abdul Latief

 

يا رب بالمصطفى بلغ مقاصدنا

واغفر لنا ما مضى يا واسع الكرم

 

محمد سيد الكونين والثقليـ ـن والفريقين من عرب ومن عجمِ

 

نبينا الآمرُ الناهي فلا أحدٌ

أبر في قولِ لا منه ولا نعم

 

هو الحبيب الذي ترجى شفاعته

لكل هولٍ من الأهوال مقتحم

 

دعا إلى الله فالمستمسكون به مستمسكون بحبلٍ غير منفصم

 

اللهم صل وسلم وبارك عليه

 

Pantun pembuka:

 

Shalat Isya di waktu malam # Habis salat jangan lupa ngaji. Siapa saja yang jawab salam # Saya doakan bisa berangkat haji

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه وَبَرَكَاتُهُ

 

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات اشهد ان لا اله الا الله خلق السموات والارض والكائنات واشهد ان محمدا عبده ورسوله ايد رسالته بالقران افضل المعجزات وصلى الله على عبده ورسوله سيد السادات سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اهل الفضل والكرمات

 

قَالُواْ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ

 

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

 

Yang saya hormati ibu Ketua Majelis Taklim Masjid Nurul Islam ketua DKM dan ibu-ibu jamaah majelis taklim semuanya tanpa kecuali. Ibu-ibu apa kabar semuanya? Sehat?

 

Senantiasa kita berdoa semoga semua yang hadir maupun yang berhalangan hadir selalu sehat, diberikan keberkahan umur, keberkahan rezeki, keberkahan harta dan usaha, keberkahan ilmu dan amal. Bisa ziarah ke Mekkah dan Madinah untuk Haji dan umrah, berkunjung kepada Rasulullah. Selalu Istiqomah. Masuk surga dengan karunia dan kasih sayang Allah subhanahu wata’ala bersama Nabi Tercinta Muhammad bin Abdullah Shallallahu’alaihi wasallam.

 

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, Maha Pencipta, Segala yang tampak oleh mata ataupun yang tidak tampak berasal dari khazanah perbendaharaan Allah.

 

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

 

Shalawat dan salam teruntuk Nabi tercinta Sayidina wa Maulana Muhammad shalallahu’alaihi wasallam.

 

صلى الله على محمد صلى الله عليه وسلم صلى الله على محمد صلى الله عليه وسلم

 

يا نبي سلام عليك

 

اشرق البدر علينا

 

أنت شمس انت بدر

 

يا حبيبي يا محمد يا عروس الخافقين

 

طلع البدر علينا

 

Ibu-ibu kita dikumpulkan Allah dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

 

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

 

” Katakanlah: Dengan karunia dan rahmat Allah maka dengan itu hendaklah mereka bergembira. Yang demikian itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”

 

Karunia Allah yaitu Islam. Nabi-nabi dalam Islam 124. 000, 313 Rasul. 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui tauhid atau akidahnya sama. Ketika Rasulullah dimintai penjelasan siapa Tuhan yang sesungguhnya. Beliau membacakan kepada mereka surat Al-Ikhlas yang diturunkan.

 

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

 

“Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

 

Aturan-aturan Islam pada risalah Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam sudah lengkap.

 

1. Aturan Thaharah sudah lengkap

2. Aturan Wudhu sudah lengkap

3. Aturan Shalat sudah lengkap

4. Aturan Puasa sudah lengkap

5. Aturan Harta rampasan sudah lengkap

6. Aturan Pernikahan sudah lengkap.

7. Aturan Ta’addud atau poligini sudah lengkap.

 

Rahmat Allah yaitu Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

 

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين

 

a. Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi orang beriman.

 

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

 

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.”

 

لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

 

“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

 

b. Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi non muslim:

 

1. Siapa yang membunuh kafir dzimmi, tidak akan mencium semerbak wanginya surga.

 

2. Dilarang membunuh pendeta, wanita dari anak-anak yang tidak ikut perang.

 

3. Dilarang merusak lingkungan dalam perang dan seterusnya.

 

Hadits:

 

Ketika Nabi Muhammad ditanya mengapa beliau puasa hari Senin. Beliau menjawab

 

ذاك يوم ولدت فيه

 

“(Hari Senin) itu adalah hari ketika aku dilahirkan.” (HR. Muslim no. 1162)

 

Abu Lahab

 

Adalah Abu Lahab, seorang paman Nabi yang selalu memberikan ancaman atau kekerasan verbal terhadap keponakannya. “Celakalah engkau, wahai Muhammad! Apakah untuk ini engkau kumpulkan kami?” Itulah yang diucapkan Abu Lahab ketika Rasulullah berdakwah di bukit Shafa kepada kerabat dekatnya.

 

Caci-maki Abu Lahab terhadap Rasulullah, pada hakekatnya mencaci dirinya sendiri. Allah subhanahu wata’ala membalas cacian tersebut dengan surat Al-Lahab.

 

تَبَّتۡ يَدَاۤ اَبِىۡ لَهَبٍ وَّتَبَّؕ .

مَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَؕ سَيَصۡلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ.

وَّامۡرَاَ تُهٗ ؕ حَمَّالَةَ الۡحَطَبِ‌ۚ‏

فِىۡ جِيۡدِهَا حَبۡلٌ مِّنۡ مَّسَدٍ

 

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS. Al-Lahab: 1-5)

 

Perlakuan Abu Lahab kepada Rasulullah Sebelum Masa Kenabian

 

1. Bergembira dengan lahirnya nabi Muhammad, dengan memerdekakan Tsuwaibah. Dengan kegembiraan menyambut kelahiran Nabi Muhammad ini, meskipun termasuk ahli neraka setiap hari Senin, siksaanya diberi keringanan.

 

قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

 

“Berkata ‘Urwah “Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab ,pada waktu itu Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Muhammad kecil Ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata: Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah.”

 

Hadis ini diriwayatkan banyak dari para ulama hadis dan ulama sejarah, di antaranya:

1) Imam al-Bukhari dalam kitab sahihnya.

2) Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Kitab Fathulbarinya.

3) Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Kitab Sirah an-Nabawiyahnya.

4) Al-Hafidz Al-Baghowi dalam kitab Syarah Sunnahnya.

5) Al-Hafidz Al-Baihaqi dalam kitab Dalaailnya.

 

Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Kitab Bidayah wa Nihayah berkata: “Diringankannya siksaan Abu Lahab adalah berupa balasan dari rasa gembiranya ia ketika Nabi dilahirkan kemudian ia memerdekakan budaknya Tsuwaibah.”

 

2. Menikahkan 2 puteranya dengan 2 putri Rasulullah. Utaibah menikahi putri Nabi SAW bernama Ummu Kultsum, sedangkan Utbah menikahi Ruqayyah.

 

Sedangkan perlakuan Abu Lahab terhadap Rasulullah setelah masa Kenabian sangat jelas memusuhi keponakannya itu dan selalu mendapat backing juga provokasi dari istrinya. Bahkan menyuruh kedua anaknya menceraikan istrinya masing-masing yang notabene merupakan kedua putri Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.

 

Akhir Hidup Abu Lahab dan Istrinya

 

Banyak riwayat yang menyatakan wafatnya Abu Lahab dan Istrinya. Abu Lahab meninggal setelah peristiwa Perang Badar, di mana dia terjangkit penyakit yang tidak diketahui jenisnya. Namun Abu Lahab sendiri meyakini dia menderita bisul di perut atau juga kolera.

Penyakit yang dideritanya menimbulkan bau tak sedap yang membuat siapapun enggan mendekatinya. Bahkan ketika sudah meninggal, dia dikubur hanya dengan batu tanpa ada yang mendekatinya.

 

Sedangkan istrinya, Ummu Jamil mati saat duduk di atas batu di padang pasir, dengan kalung di lehernya. Kalung tersebut dia berjanji menggunakan kalung itu didonasikan untuk menentang Nabi Muhammad. Lalu Allah mengambil ajalnya tanpa maksudnya terwujud. Inilah akhir hidup yang hina-dina dari penentang Rasulullah. shalallahu’alaihi wasallam.

 

إذا كان هذا كافرا جاء ذمه * وتبت يداه في الجحيم مخلدا

 

أتى أنه في يوم الاثنين دائما * يخفف عنه للسرور بأحمدا

 

فما الظن بالعبد الذي طول عمره * بأحمد مسرورا ومات موحدا

 

“Jika Abu Lahab saja yang kafir dan kekal dalam neraka, setiap hari Senin ia bisa mendapatkan keringanan karena merasa bahagia atas Ahmad (Rasululah).

 

Maka bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang hidupnya merasa bahagia atas nabi Ahmad (Muhammad) dan wafat dalam keadaan bertauhid (membawa iman)?” (Al-Hafidz Syamsuddin Ad-Dimasyqi dalam kitabnya, Maurid Ash-Shadi fi Maulid Al-Hadi)

 

Tsauban

 

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا

 

“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa’: 69)

 

Mencontoh akhlak Nabi

 

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

 

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam: 4)

 

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

 

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

 

*3 Tanda mencintai Nabi;*

 

a. Banyak menyebut namanya dalam shalawat. Allah berfirman:

 

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيمًا

 

b. Mengikuti Sunnah-sunnahnya.

 

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

 

“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)

 

c. Mencintai para ulama sebagai pewaris para nabi. Perhatikan sabda Nabi:

 

إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنَ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

 

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak”. (Riwayat At-Tirmidzi no. 2681).

 

Penutup:

 

اقول فولي هذا

 

Semoga ceramah Maulid ini bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih atas segala perhatian. Mohon maaf atas segala kekurangan. Dengan kesimpulan:

 

Satu, wajib bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad.

 

Dua, Nabi Muhammad menjadi rahmat bagi orang yang beriman dengan kesempurnaan Islam.

 

Tiga, Nabi Muhammad menjadi rahmat bagi non muslim; dilarang membunuh kafir dzimi, dilarang membunuh pendeta, wanita dan anak-anak yang tidak ikut perang, dilarang merusak lingkungan dalam perang dan seterusnya.

 

Empat, Nabi Muhammad memperingati kelahiran dirinya dengan puasa Senin.

 

Lima, sikap Abu Lahab sebelum Nabi Muhammad mendapatkan Risalah mencintainya; dengan memerdekakan budaknya ketika Nabi lahir dan menikahkan dua putranya ‘Utbah dan ‘Utaibah dengan dua putri Nabi yaitu ruqyah dan Ummi Kulsum.

 

Enam, sikap Abu Lahab setelah nabi Muhammad mendapatkan Risalah memusuhinya bersama istri.

 

Tujuh, contoh orang yang mencintai nabi yaitu Tsauban

 

Delapan, di samping mencontoh ibadah nabi kita juga dianjurkan mencontoh akhlaknya.

 

Sembilan, 3 tanda mencintai nabi:

 

1. Banyak menyebut namanya dalam shalawat.

 

2. Mengikuti Sunnah-sunnahnya.

 

3. Mencintai ulama sebagai pewaris para nabi.

 

Pantun penutup:

 

Kalau ada rumah makan Padang # Bolehlah kita beli nasi. Kalau ada umur panjang # in syaa Allah, kita ketemu lagi.

 

Kalau ada kotak amal jariyah # janganlah lewat tanpa diisi. Kalau ada kata yang salah # janganlah disimpan di dalam hati.

 

هداني الله واياكم اجمعين. والعفو منكم

 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركانه

 

(Direktur Korp Da’i An-Nashihah dan Pelajar Ma’had Aly Zawiyah Jakarta)

 

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *